Uji Jalan 6 Menit (UJ6M) pada Pasien Pasca Sindrom Koroner Akut

Abstract

Kualitas hidup dan prognosis pasien dengan penyakit kardiovaskular merupakan hal yang penting dan direkomendasikan untuk dievaluasi, salah satunya melalui pengukuran kapasitas fungsional. Uji jalan 6 menit (UJ6M) merupakan sebuah metode non-invasif sederhana dan reliabel untuk mengukur kapasitas fungsional yang sebelumnya telah banyak diaplikasikan pada penderita penyakit paru-paru dan gagal jantung. Saat ini, penggunaannya terus dikembangkan, salah satunya pada pasien pasca Sindrom Koroner Akut (SKA). Uji jalan 6 menit (UJ6M) dapat dilakukan secara dini, selain berguna untuk menentukan jenis aktivitas dan latihan di rumah untuk pasien, juga dapat memberikan prediksi morbiditas dan mortalitas pada kasus sindrom koroner akut tertentu. Walaupun studi prognostik mengenai UJ6M pada pasien pasca SKA masih terbatas, pasien dengan jarak tempuh UJ6M yang lebih rendah dapat dipertimbangkan memiliki risiko terjadinya kejadian jantung yang tidak diinginkan yang lebih tinggi di kemudian hari. 

The Effect of Using Robotic Lower Limb to Improve Endurance in Spinal Cord Injury: Literature Review

“…The patient is allowed to rest for a moment if any discomfort arises, but the time will continue to run and the examiner records the number of breaks taken as well as the total rest time. In addition, the patient is allowed to use a walking assist device and the type of assist device must be documented [31] [32].…”

“…Before and after the test, the examiner should record the patient's vital signs such as heart rate, blood pressure, oxygen level, and borg scale [31]. The absolute contraindications of 6MWT recommended by the American Thoracic Society are a history of unstable angina and myocardial infarction in the past month and relative contraindications include blood pressure ≥180/100 mmHg and resting heart rate >120x/min [32]. The scoring in this test is the distance walked by the patient in 6 minutes, measured in meters and can be rounded to the nearest decimal [31].…”

Implemetasi Evidence Based Nursing: Efek Mobilsasi Dini pada Peningkatan Fungsi Fisik pada Pasien Paska Bedah Jantung (CABG)

“…Hasil penelitian ini telah menunjukkan peningkatan dalam hasil, dengan menurunkan komplikasi paru dan meningkatkan kapasitas fungsional fisik, setelah CABG (Højskov et al, 2019). Tiksnadi et al., (2019) menjelaskan bahwa sampai saat ini belum ada panduan resmi mengenai interpretasi hasil dari UJ6M/6 MWT pasca sindrom koroner akut/CABG. Berdasarkan jarak yang dapat ditempuh, seorang pasien dikatakan memiliki prognosis yang buruk bila memiliki hasil UJ6M di bawah 300 meter.…”