Uji Efektivitas Putih Telur Ayam Kampung (Gallus domesticus) Terhadap Penyembuhan Luka Bakar Derajat II pada Mencit (Mus musculus)

Abstract


 
 
 
 Luka bakar merupakan masalah kesehatan yang terjadi secara global. Luka bakar menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang cukup signifikan. Pengembangan terapi untuk mengobati luka bakar telah dilakukan bertahun-tahun, salah satunya dengan putih telur. Putih telur mengandung protein yang dapat melepaskan fakor pertumbuhan.
 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas putih telur terhadap penyembuhan luka bakar derajat II pada mencit.
 Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan desain studi Posttest Only Control Group. Subjek penelitian ini berupa mencit jantan (Mus Musculus) sebanyak 36 ekor dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dengan pemberian putih telur dan kelompok kontrol dengan pemberian NaCl 0,9%. Pengambilan jaringan dilakukan setelah terminasi hewan coba pada hari ke-3, hari ke-7 dan hari ke-14 kemudian dilakuan pembuatan preparat histologis untuk menilai pembuluh darah dan fibroblast. Data dianalisis dengan menggunakan Uji Mann Whitney.
 Penelitian ini menunjukan jumlah rerata pembuluh darah pada pengamatan hari ke-3 dan hari ke-7 antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan secara statistik tidak terdapat perbedaan yang bermakna. Sedangkan jumlah rerata pembuluh darah pada pengamatan hari ke-14 antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan secara statistik terdapat perbedaan yang bermakna. Jumlah retara fibroblast pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan tidak mempunyai perbedaan yang bermakna pada semua periode pengamatan.
 
 
 

The utilization of medicinal plants in Kolaka local community: An ethnobotanical study

“…This ethnic diversity leads to differences in types of traditions, whether related to beliefs, ceremonies, or treatment using traditional medicine. The cultural diversity of these ethnicities also influences the types of traditional medicines, their dosage forms, and their processing techniques (Djarami, J et al, 2022). Among the ethnic groups that use traditional plants as medicine are the Dayak tribe, this indigenous tribe of Kalimantan has used plants as medicine for generations through special methods that have been adopted in their culture for a long time, some of which are the use of the gelenggang/candle cassia plant (Cassia alata) as medicine for itching and chickenpox, cassava leaves (Manihot utilissima) as medicine to reduce fever.…”

<p>Potensi kombinasi scaffold gipsum puger dan aloe vera terhadap angiogenesis pada soket pasca ekstraksi gigi tikus Wistar jantan</p><p>The potential of the combination of hydroxyapatite gypsum puger and aloe vera scaffold on angiogenesis of the post-extraction socket of male Wistar rats<p>

“…Alasan mengapa dipilih hari tersebut karena pada hari ke-3 masuk ke dalam fase inflamasi, pada fase ini terjadi pelepasan dan pengaktifan sitokin termasuk faktor -faktor pro-angiogenik seperti vascular endotelial growth factors (VEGF), fibroblast growth factors (FGF), dan epidermal growth factors (EGF), akan menstimulasi pembentukan pembuluh darah dan fibroblast. 18 Terdapat angiogenesis pada hari ke-5, proses ini diawali dengan distabilisasi pembuluh darah baru dan migrasi sel endotel ke traumatic area yang diinduksi oleh faktor proangiogenik seperti VEGF, FGF, dan TGF-β. Pengamatan selanjutnya dilakukan pada hari ke-7 karena lumen pembuluh darah mulai terbentuk dan sel endotel telah bermigrasu ke dalam lumen tersebut.…”

“…Hal ini karena proses penambahan jumlah pembuluh darah (angiogenesis) dimulai pada hari ke-5, dimana proses ini dimulai dengan migrasi sel-sel endotel menuju area traumatis yang diinduksi oleh faktorfaktor pro angiogenik, sedangkan pada hari ke-3 diduga tidak optimalnya faktor-faktor proangiogenik untuk menjamin proses pembentukan pembuluh darah . 18,19 Selain itu pada kelompok perlakuan hari ke -14, menunjukkan rerata jumlah meningkat dengan hasil uji LSD yang signifikan. Hal ini tidak sesuai dengan teori dimana seharusnya jumlah pembuluh darah pada hari ke-14 cenderung stabil atau bahkan menurun dikarenakan pembuluh darah baru telah mengalami inhibisi dan remodeling.…”