Latar Belakang: Bawang putih adalah jenis tanaman sayuran umbi dari Allium sativum L. Bawang putih telah digunakan sebagai pengobatan herbal selama ribuan tahun karena senyawa aktif di dalamnya. Senyawa aktif sebagai antioksidan yang terdapat dalam kandungan bawang putih memegang peranan sangat penting untuk mencegah kerusakan sel dan organ dari proses oksidasi yang diakibatkan karena peningkatan radikal bebas oleh asap rokok. Tujuan: Mengidentifikasi efek protektif dari bawang putih berupa antioksidan terhadap radikal bebas. Metode: Menggunakan studi literature dari jurnal penelitian nasional maupun internasional dengan cara meringkas topik pembahasan dan membandingkan hasil yang disajikan daam artikel. Hasil: Bawang putih banyak diteliti sebagai antioksidan alami karena memiliki senyawa aktif organosulfur yang memiliki khasiat sebagai bahan terapeutik berupa antibakteri, antivirus, anti jamur, anti thrombotik, antibiotik, antikanker, antioksidan, immunomodulator, antiinflamasi, dan efek hipoglikemik. Zat organosulfur tersebut berupa flavonoid, adenosin, ahoene, dan alliin. Allyl tiosulfat, yang berasal dari alliin melalui proses alliinase bertanggung jawab dalam proses penurunan lipid, antikanker, dan antioksidan. Hasil dari berbagai macam penelitian, telah terbukti bahwa bawang putih local siung tunggal memiliki kandungan antioksidan yang lebih dibandingkan jenis lainnya. Penelitian terdahulu juga membuktikan bahwa dengan metode DPPH, aged garlic dengan pelarut etanol memiliki antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan fresh garlic dan dengan pelarut air. Kesimpulan: Dari berbagai macam bawang putih yang ada, telah terbukti bahwa yang memiliki khasiat antioksidan lebih adalah bawang putih local siung tunggal dan aged garlic dengan pelarut ethanol dibandingkan fresh garlic serta senyawa aktif yang paling penting berupa allyl thiosulfat.