“…Hal ini dapat terjadi karena kandungan unsur hara N, P dan K pada dosis perlakuan NPK2 (600 kg ha -1 )tersebut hanya sedikit sekali yaitu N (90 kg/ha), P (90 kg/ha), K (90 kg/ha), ditambah dengan pupuk organik Petroganik 20 ton/ha yang kandungan unsur haranya N= 0,40 %, P= 0,10 %, dan K= 0,10 % setara dengan N= 80 kg/ha, P= 20 kg/ha, dan K= 20 kg/ha, total dari unsur hara yang diberikan adalah N= 170 kg/ha, P= 110 kg/ha, dan K= 110 kg/ha, total dari unsur hara yang diberikan adalah N= 170 kg/ha, P= 110 kg/ha, dan K= 110 kg/hamasih sangat rendah dibandingkan dengan kebutuhan unsur hara makro yang dibutuhkan oleh tanaman mentimun yaitu N (300 kg/ha), P (200 kg/ha) dan K (200 kg/ha) (Rukmana, 1994). Berbeda perlakuan dosis, 1.200kg/ha (NPK4) yang memberikan hasil yang paling baik karena memberikan hasil yang optimalyaitu Jumlah Buahtan -1 (7,13 buah),Panjang Buah tan -1 (17,21 cm), Diameter Buahtan -1 (5,13 cm), Berat Buah tan-1 (353 gram) dan Berat Buah ha -1 (14,12 ton).Hal ini disebabkan oleh jumlah kandungan unsur hara yang terdapat dalam pupuk NPK Pelangi dengan dosis 1.200 tonha -1 dimana unsur hara N (180 kg/ha), P (180 kg/ha) dan K (180 kg/ha), ditambah pupuk organik petroganik 20 ton/ha yang kandungan unsur haranya N= 0,40 %, P= 0,10 %, dan K= 0,10 %setara dengan N= 80 kg/ha, P= 20 kg/ha, dan K= 20 kg/ha, total dari unsur hara yang diberikan adalah N= 260 kg/ha, P= 200 kg/ha, dan K= 200 kg/ha dapat memenuhi kebutuhan akan unsur hara tanaman mentimun, dimana kebutuhan unsur hara tanaman mentimun yaitu N: 300 kg/ha, P: 200 kg/ha dan K: 200 kg/ha (Rukmana, 1994).Peranan unsur hara makro yang terkandung pupuk NPKPelangi mempunyai fungsi masingmasing dalam proses metabolismetumbuhan. Mulyani 2002, menyatakan bahwa unsur Nberperan dalam pembentukan klorofil yang berguna dalam proses fotosintesis,dimana apabila fotosintesis lancar maka semakin banyak pula karbohidrat yangakan dihasilkan.…”