Abstract:Sweet corn silk contains active compounds which act as an antibacterial. In this study, sweet corn silk extract was determined antibacterial activity in various solvents, Minimum Inhibitory Concentration (MIC) and Minimum Bactericidal Concentration (MBC). Extraction of sweet corn silk was conducted by maceration method. Antibacterial activity was tested with the disc diffusion method, then followed by MIC and MBC tests at 250; 125; 62.5; 31.25 and 15.625 mg/mL using liquid dilution method and drop plate method… Show more
“…Rambut jagung umumnya tidak digunakan oleh masyarakat atau dapat dikatakan dianggap sebagai limbah. Namun pada rambut jagung ini mengandung senyawa metabolit sekunder berupa flavonoid yang memiliki khasiat sebagai tanaman obat, salah satunya adalah antidiabetes (Rachmawaty, 2016).…”
Rambut jagung manis selama ini dianggap sebagai limbah dan belum dimanfaatkan secara optimal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak air rambut jagung muda umur 40 hari dan rambut jagung umur 60 hari mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, dan fenol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan total flavonoid pada infusa rambut jagung manis (Zea mays Saccharata Sturt). Metode penelitian yang digunakan adalah penentuan kadar flavonoid total yang dilakukan secara Spektrofotometri UV-Vis secara kolorimetri. Kandungan total flavonoid dalam (mgQE/g ekstrak) berturut-turut adalah 0,0061, 0,0047, 0,0085, dan dalam persen (%) 0,61, 0,47, 0,85. Sehingga dapat disimpulkan bahwa infusa rambut jagung manis (Zea mays Saccharata Sturt) mengandung senyawa flavonoid dan rata-rata kadar flavonoid total sebesar 0,0064 ± 0,0019 mgQE/g ekstrak dengan persentase sebesar 0,6433 ± 0,1921%.
“…Rambut jagung umumnya tidak digunakan oleh masyarakat atau dapat dikatakan dianggap sebagai limbah. Namun pada rambut jagung ini mengandung senyawa metabolit sekunder berupa flavonoid yang memiliki khasiat sebagai tanaman obat, salah satunya adalah antidiabetes (Rachmawaty, 2016).…”
Rambut jagung manis selama ini dianggap sebagai limbah dan belum dimanfaatkan secara optimal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak air rambut jagung muda umur 40 hari dan rambut jagung umur 60 hari mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, dan fenol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan total flavonoid pada infusa rambut jagung manis (Zea mays Saccharata Sturt). Metode penelitian yang digunakan adalah penentuan kadar flavonoid total yang dilakukan secara Spektrofotometri UV-Vis secara kolorimetri. Kandungan total flavonoid dalam (mgQE/g ekstrak) berturut-turut adalah 0,0061, 0,0047, 0,0085, dan dalam persen (%) 0,61, 0,47, 0,85. Sehingga dapat disimpulkan bahwa infusa rambut jagung manis (Zea mays Saccharata Sturt) mengandung senyawa flavonoid dan rata-rata kadar flavonoid total sebesar 0,0064 ± 0,0019 mgQE/g ekstrak dengan persentase sebesar 0,6433 ± 0,1921%.
“…A blank paper disc is dipped into each extract and fraction according to the concentration, then affixed to the media that has been bacteria smeared, and incubated for 24 hours at 37 °C. The diameter of the clear zone formed was measured with a ruler and recorded (Rachmawaty, 2016). The formula can calculate the diameter of inhibition zone: .…”
Section: Inhibition Zone Diameter Testmentioning
confidence: 99%
“…A clear area on the petri dish indicates no bacterial growth. In contrast, an area that looks like streaks indicates bacterial growth, so at this concentration, it can only inhibit bacterial growth (Rachmawaty, 2016;Chikezie, 2017).…”
Section: Minimum Bactericidal Concentration Test (Mbc)mentioning
Garcinia forbesii is traditionally used as medicine and cosmetics. The aimed was to determine antibacterial activity of ethanolic extract and fraction of Garcinia forbesii pericarp against Staphylococcus aureus and Propionibacterium acne based on the diameter of inhibition zone, the minimum inhibitory concentration (MIC) and the minimum killing concentration (MBC). The results showed that the largest inhibition zone diameter against Staphylococcus aureus and Propionibacterium acne was indicated by ethyl acetate fraction of 5.08±1.020 mm and 14.33±3.326 mm. The MIC value of ethanol extract against Staphylococcus aureus and Propionibacterium acne bacteria was >1.5%, n-hexane and ethyl acetate fraction had the same results, namely against Staphylococcus aureus >1.5% and Propionibacterium acne at 1.5%. The MBC value was only obtained for fraction samples of Propionibacterium acne at concentration of 1.5%. It was concluded that ethyl acetate had strong antibacterial activity against Propionibacterium acne based on the value of inhibition zone diameter, MIC, and MBC.
“…Selain itu kandungan flavonoid dan glikosida pada ekstrak rambut jagung dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Candida albicans (Nessa et al, 2012). Penelitian yang dilakukan oleh Jannah et al,. (2018)…”
Rambut jagung memiliki kandungan senyawa aktif yang berfungsi sebagai antibakteri. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adanya aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol rambut jagung terhadap bakteri Streptococcus mutans dan Porphyromonas gingivalis. Ekstraksi rambut jagung dilakukan dengan metode maserasi. Ekstrak etanol rambut jagung diuji aktivitas antibakterinya terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans dan Porphyromonas gingivalis menggunakan metode difusi kertas cakram. Ciprofloxacin digunakan sebagai kontrol positif dan DMSO sebagai kontrol negatif. Hasil uji fitokimia menunjukkan ekstrak etanol rambut jagung mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, fenol, glikosida, saponin dan tanin. Hasil pengujian aktivitas antibakteri ekstrak etanol rambut jagung dengan konsentrasi uji sebesar 30%, 20% dan 10% diperoleh rata-rata diameter hambat terhadap Streptococcus mutans 9,68 mm, 9,63 mm dan 9,31 mm dengan kekuatan daya hambat sedang dan rata-rata diameter hambat terhadap Porphyromonas gingivalis 10,21 mm, 10,54 mm dan 10,21 mm dengan kekuatan daya hambat kuat.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.