2022
DOI: 10.31315/jik.v20i2.6784
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Tren Kajian Media, Gender dan Inklusi Sosial dalam Senarai Jurnal Komunikasi di Indonesia

Abstract: Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial (GIS) merupakan tema kajian yang mulai banyak dibahas di berbagai riset komunikasi dengan tujuan untuk membongkar ketidakadilan gender dan kelompok rentan lainnya dalam praktik berkomunikasi dan bermedia. Artikel ini bertujuan memetakan topik, tradisi teori, metode riset dan objek atau subjek riset terkait GIS yang dipublikasikan dalam senarai jurnal ilmiah bertemakan komunikasi di Indonesia. Melalui metode analisis isi kuantitatif deskriptif, studi ini meneliti 196 artikel… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(4 citation statements)
references
References 13 publications
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Sebagai gambaran berdasarkan penelitian yang dilakukan Women's Media Center di Amerika Serikat pada tahun 2014 menunjukkan jumlah wartawan laki-laki adalah 63,4% dan wartawan perempuan 36,1%, sedangkan di tahun 2015 jumlah ini berubah dengan porsi 62.1% wartawan laki-laki dan 37,3% wartawan perempuan. Di Asia dan Pasifik, publikasi United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization tahun 2013 (Journalists 2013) menyebutkan bahwa di beberapa negara di seluruh Asia dan Pasifik, telah terjadi pertumbuhan yang progresif dan positif dalam hal jumlah perempuan yang berkecimpung di newsroom, bekerja sebagai freelancer dan dalam ruang online sebagai blogger, peneliti, atau sebagai orang-orang yang berpengaruh.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sebagai gambaran berdasarkan penelitian yang dilakukan Women's Media Center di Amerika Serikat pada tahun 2014 menunjukkan jumlah wartawan laki-laki adalah 63,4% dan wartawan perempuan 36,1%, sedangkan di tahun 2015 jumlah ini berubah dengan porsi 62.1% wartawan laki-laki dan 37,3% wartawan perempuan. Di Asia dan Pasifik, publikasi United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization tahun 2013 (Journalists 2013) menyebutkan bahwa di beberapa negara di seluruh Asia dan Pasifik, telah terjadi pertumbuhan yang progresif dan positif dalam hal jumlah perempuan yang berkecimpung di newsroom, bekerja sebagai freelancer dan dalam ruang online sebagai blogger, peneliti, atau sebagai orang-orang yang berpengaruh.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Perubahan ini telah memberikan peluang baru bagi perempuan untuk meraih kesetaraan, pemberdayaan ekonomi, dan pengakuan dalam dunia profesional. Meskipun masih ada perjalanan panjang dalam mencapai kesetaraan mutlak, namun perkembangan ini merupakan langkah penting menuju masyarakat yang lebih inklusif dan adil secara gender (Kurnia et al, 2022).…”
Section: Model Peranunclassified
“…Data yang dihimpun oleh Peneliti dari Fisipol UGM bekerjasama dengan PR2Media dan Center for Digital Society menunjukkan bahwa dari 1700 responden, 98,3% pernah menerima pesan penipuan. Dari 1.700 responden tersebut, 1.132 responden atau 66,6% pernah menjadi korban penipuan digital (Kurnia, 2022). Hal ini disebabkan karena rendahnya literasi digital masyarakat Indonesia yang menempatkannya rentan menjadi korban penipuan dan pencurian digital.…”
unclassified
“…Upaya untuk meningkatkan kesadaran dan perlindungan dari berbagai penipuan dan pencurian digital tersebut memerlukan peningkatan literasi digital sehingga masyarakat memiliki kemampuan analitis, verifikasi, dan evaluasi dengan memahami sebab penipuan digital, jenis, dan cara kerja, kerugian yang ditimbulkan, serta aspek hukum dan aturan yang berlaku. Upaya-upaya tersebut dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu: (1) Penegakan hukum bagi penanganan penipuan dan pencurian digital; (2) Publikasi kasus dan modus operandi penipuan dan pencurian digital terkini; (3) Edukasi dan pelatihan keamanan digital; (4) Ketersediaan situs tertentu untuk mengecek validitas layanan/informasi; (5) Kampanye publik agar menerapkan prinsip kehatihatian dan edukasi digital (Kurnia, 2022). Atas dasar hal tersebut, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (Tim PKM) berupaya untuk melakukan edukasi dan advokasi kepada masyarakat.…”
unclassified