2020
DOI: 10.1097/paf.0000000000000587
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Traumatic Axonal Injury

Abstract: A 17-year-old prisoner was found unconscious during a morning check. The previous night, he had been struck on the chin multiple times by one of the other inmates. The patient remained unconscious and eventually died after nearly 1.5 months of care. The primary task of the forensic pathological examination was to investigate the events leading to his death; therefore, it was necessary to examine whether there was a connection between the abuse and eventual death. In our case, the key element was the repetitive… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(2 citation statements)
references
References 5 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Pasien dikonfirmasi adanya DAI pada pemeriksaan histopatologis. 23 Secara umum, gambaran makroskopik DAI berupa lesi hemoragik yang dapat ditemukan pada beberapa lokasi berbeda di otak. DAI memiliki tiga ciri struktural yang berbeda, yaitu kerusakan supratentorial difus pada akson (derajat I), lesi fokal di korpus kalosum (derajat II), dan lesi pada rostral batang otak (derajat III).…”
Section: Temuan Makroskopis Pada Daiunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Pasien dikonfirmasi adanya DAI pada pemeriksaan histopatologis. 23 Secara umum, gambaran makroskopik DAI berupa lesi hemoragik yang dapat ditemukan pada beberapa lokasi berbeda di otak. DAI memiliki tiga ciri struktural yang berbeda, yaitu kerusakan supratentorial difus pada akson (derajat I), lesi fokal di korpus kalosum (derajat II), dan lesi pada rostral batang otak (derajat III).…”
Section: Temuan Makroskopis Pada Daiunclassified
“…Kesulitan muncul karena tidak jarang perubahan neuronal traumatik dan iskemia timbul dalam kasus trauma yang sama, sehingga menyebabkan kedua pola tumpang tindih sehingga sulit untuk membedakan kedua entitas ini. 29 23 Dengan meningkatnya waktu kelangsungan hidup pascacedera, terdapat peningkatan luas dan derajat cedera aksonal di mana perubahan aksonal menjadi lebih jelas secara mikroskopis. Dengan menggunakan silver staining dapat terlihat perubahan yang signifikan pada tampilan saraf yang rusak yang berkembang dari dilatasi sinusoidal pada 2 jam awal menjadi bola retraksi yang tampak besar pada 72 jam.…”
Section: Temuan Mikroskopis Pada Daiunclassified