2018
DOI: 10.20414/transformasi.v14i1.570
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Trauma healing bagi masyarakat terdampak gempa Desa Gumantar Kecamatan Kayangan Lombok Utara

Abstract: [Bahasa]: Gempa Lombok yang terjadi pada bulan Agustus 2018 menimbulkan banyak korban jiwa dan kerugian materi terutama bagi warga kabupaten Lombok Utara. Pasca gempa, sebagian dari korban yang selamat dan luka mengalami trauma sehingga terganggu kondisi mental dan psikologisnya. Kondisi ini membutuhkan penanganan sehingga dapat memulihkan kondisi mental para korban gempa. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memulihkan kondisi mental dan psikologis masyarakat Lombok pasca gempa. Kegiatan pengabdian dilakuk… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Luas desa ini mencapai 3.800 Ha dengan jumlah penduduk sebanyak 6.362 jiwa, yang terdiri dari 3.153 jiwa laki-laki, dan 3.209 perempuan. Sedangkan jumlah kepala keluarga secara keseluruhan 1.802 kepala keluarga (Sa'I dan Acim, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Luas desa ini mencapai 3.800 Ha dengan jumlah penduduk sebanyak 6.362 jiwa, yang terdiri dari 3.153 jiwa laki-laki, dan 3.209 perempuan. Sedangkan jumlah kepala keluarga secara keseluruhan 1.802 kepala keluarga (Sa'I dan Acim, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Selain menelan banyak korban jiwa, bencana ini juga merusak sejumlah bangunan, seperti rumah warga, masjid, kantor, dan toko-toko (Sa'i & Acim, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini dikemas dalam bentuk program PKM akan dilakukan trauma healing berupa pemberdayaan pada masyarakat untuk mengisi waktu luang mereka dalam bentuk memberikan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan secara berkala dan berkelanjutan kepada masyarakat untuk membentuk usaha-usaha produktif berupa terasi rebon melalui penggaraman. Trauma yang dialami masyarakat penting untuk direduksi untuk meminimalisir dampkak psikologis dan fisik bagi masyarakat yang terdampak bencana (Mulyasih & Putri, 2019;Sa'i & Acim, 2018).…”
unclassified