2020
DOI: 10.14421/rejusta.2020.1602-06
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Toleransi Dan Militan: Politik Relasi Antaragama Siswa Muslim Kota Padang

Abstract: Comfortable with people who different principles/religions and respecting these differences (tolerant), is often suspected of weakening one's religious commitment. Therefore, tolerance is often interpreted as simply allowing differences with all their uniqueness while refraining from all these uniqueness. Through surveys, in-depth interviews, analysis of Homi K. Bhabha's third space, and Frantz Fanon's theory of identity, especially towards Muslim students at Don Bosco Padang High School, this paper proves the… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 1 publication
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Penelitian Ashadi pada mahasiswa Donn Bosco di kota Padang menyebutkan bahwa toleransi dan sikap militansi dapat muncul bersamaan tanpa saling melemahkan. Sikap toleran dalam hubungan pertemanan sementara sikap militansi tercermin dalam kesungguhan siswa mempelajari agama dan kepercayaan masing-masing (Ashadi, 2020). Mahasiswa Universitas Negeri Padang sendiri memiliki indikator toleransi yang beragam; terbuka pada perbedaan, kesadaran untuk menghormati sesama, memberikan kebebasan beribadah dan mengedepankan timbal-balik positif antar individu maupun kelompok agama (Arjoni, Rahmat, Yusuf, & Ilfiandra, 2022).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Penelitian Ashadi pada mahasiswa Donn Bosco di kota Padang menyebutkan bahwa toleransi dan sikap militansi dapat muncul bersamaan tanpa saling melemahkan. Sikap toleran dalam hubungan pertemanan sementara sikap militansi tercermin dalam kesungguhan siswa mempelajari agama dan kepercayaan masing-masing (Ashadi, 2020). Mahasiswa Universitas Negeri Padang sendiri memiliki indikator toleransi yang beragam; terbuka pada perbedaan, kesadaran untuk menghormati sesama, memberikan kebebasan beribadah dan mengedepankan timbal-balik positif antar individu maupun kelompok agama (Arjoni, Rahmat, Yusuf, & Ilfiandra, 2022).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Kajian tentang toleransi telah banyak dilakukan oleh para ahli, di antara studi itu adalah; pertama, konsep toleransi beragama (Alfariz & Saloom, 2021;Bakar, 2015); kedua, toleransi didasarkan atas kesadaran umat beragama (Wahdah, 2019); ketiga, membangun toleransi beragama (Casram, 2016;Muharam, 2020); keempat, toleransi antar umat beragama (Faridah, 2013;Fitriani, 2020;Din, 2001;Khotimah, 2016)), kelima, toleransi untuk mengatasi konflik, memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa (Nisvilyah, 2013b;Suradi et al, 2020); keenam, bentuk-bentuk toleransi beragama (Syaifudin, 2017); ketujuh, implementasi toleransi beragama (Ashadi, 2020;Raihani, 2014;Siregar, 2016;Yunia, 2022).…”
Section: A Pendahuluanunclassified
“…Oleh karenanya toleransi ini perlu ditanamkan dalam diri setiap manusia. (Wahida, 2019) Pendapat lain, misalnya D. G. Gularnic (Ashadi, 2020) menyebut bahwa istilah toleransi berasal dari akar kata Latin tolerare, berarti menanggung atau menahan, membiarkan, dan tabah. Sedangkan dalam Bahasa Inggris tolerance yang secara harfiah berarti kesediaan menerima perasaan, kebiasaan, kebiasaan, dan kepercayaan yang berbeda dari yang dimiliki.…”
Section: Gambar 1 Akun Youtube Gita Savitri Deviunclassified
“…Dalam serapan Bahasa Indonesia -toleransi‖ acap kali dimaknai sebagai sikap saling tenggang rasa. (Ashadi, 2020) Menurut Umar Hasyim (Yaqin, 2018), terdapat 6 (enam) unsur toleransi beragama. Dalam konteks penelitian ini, penulis hanya menggunakan lima unsur saja.…”
Section: Gambar 1 Akun Youtube Gita Savitri Deviunclassified