TOKSISITAS AKUT DAN LETHAL DOSIS (LD50) EKSTRAK ETANOL UWI BANGGAI UNGU (Dioscorea alata L.) PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan tujuan untuk mengetahui gejala toksisitas akut dan lethal dose 50 ekstrak etanol uwi Banggai ungu (Dioscorea alata L.) terhadap tikus putih (Rattus norvegicus). Penelitian ini menggunakan 20 ekor tikus yang dibagi menjadi empat kelompok dan diberikan dosis bertingkat yaitu 1 g/kgBB, 2 g/kgBB, 4 g/kgBB, dan 8 g/kgBB ekstrak etanol uwi Banggai ungu dengan sekali pemberian secara oral kemudian diamati gejala ketoksikan dan jumlah kematian pada tiap hewan uji setelah 24 jam, selanjutnya dilakukan pengamatan bobot badan selama 14 hari tanpa diberikan perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan LD50 ekstrak etanol uwi Banggai ungu (Dioscorea alata L.) adalah semu atau bukan LD50 yang sesungguhnya yaitu >8 g/kgBB dan masuk dalam kategori praktis tidak toksik (5-15 g/kgBB). Gejala klinis yang teramati pada tikus yaitu menurunnya aktivitas motorik pada dosis tertinggi dan frekuensi grooming yang meningkat seiring dengan peningkatan dosis.

The Effect of Dioscorea alata Extract on the Early Development of Zebrafish Embryo (Danio rerio) and Rasbora lateristriata

“…The research results are expected to provide information related to LD50 and the use of the right dosage and can identify signs of toxicity that occur. The toxicity test is one of the preclinical tests, in which chemical compounds are tested on experimental animals before being tested on humans [7]. Danio rerio is a tropical freshwater domesticated fish belonging to the Cyprinidae family of the small Cypriniformes order which is generally used for developmental biology, embryology and toxicology research [8].…”

PRECLINICAL TEST CONDENSED TANNINS OF Pluchea indica DOSAGE BASED ON BEHAVIOURAL PARAMETERS OF MALE Rattus norvegicus AS CONTRACEPTIVE CANDIDATE

“…The dose that can be used for the application of antifertility drugs to the right male white rats can be taken from the highest dose. This is supported by the results of research from Sulastra et al, (2020) states that the acute toxicity test has been carried out and does not cause the death of the experimental animal after being given a single dose of the test compound, to determine the LD50 value of the extract using the highest dose that has been given to previously tested animals. Figure 5 shows the average score from three behavioural parameters that have significant result from each treatment that already given to the rats.…”

UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK KUNYIT PUTIH (Curcuma zedoaria) PADA GINJAL TIKUS WISTAR JANTAN

“…Maka penentuan nilai LD50 diambil dosis tertinggi dan dinyatakan dengan LD50 semu atau bukan LD50 yang sesungguhnya. 12 Bila tidak ditemukan kematian hewan uji pada dosis tertinggi, maka sediaan uji tergolong kriteria praktis tidak toksik. 13 Sehingga didapat nilai LD50 semu pada ekstrak kunyit putih >2000 mg/kgBB.…”

“…Kondisi hewan uji yang sakit ataupun menderita setelah konsumsi ekstrak ditandai dengan penurunan berat badan lebih dari 20% atau 25% yang umumnya diikuti penurunan ataupun tidak mengkonsumsi makanan selama 7 hari atau lebih. 12 Namun, setelah diamati 14 hari, hewan uji tetap mengkonsumsi makanan dan tidak ditemukan sakit atau derita setelah pemberian ekstrak. Sebaliknya, pergerakan atau aktivitas hewan uji meningkat sehingga tikus tampak lebih semangat pada akhir minggu kedua.…”