Tinjauan Sosial Ekonomi Dan Budaya Ibadah Qurban

Abstract

Ibadah qurban merupakan ibadah pemotongan hewan qurban yang diselenggarakan setiap tahun oleh umat muslim diseluruh dunia tepatnya saat merayakan hari besar aidil adha. Dengan demikian, ibadah qurban secara tidak langsung akan berdampak terhadap kondisi sosial ekonomi dan budaya masyarakat dimana ibadah qurban tersebut dilaksanakan. Dari aspek sosial ekonomi ibadah qurban tidak hanya hanya sebatas ritual kegamaan semata tetapi juga bisa sebagai penggerak perekonomian masyarakat terutama dalam pengadaan hewan qurban.. Selanjutnya dalam aspek sosial budaya adalah bagaimana ibadah qurban dapat mengubah gaya hidup umat menjadi lebih sederhana yang jauh dari sifat konsumerisme dan gaya hidup berlebihan. Permasalahan yang selama terjadi di masyarakat adalah kurangnya kesadaran masyarakat (jamaah) tentang hikmah dari ibadah qurban terutama dari aspek sosial ekonomi dan budaya. Pengabdian ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat (jamaah) terhadap hikmah dari ibadah qurban teruitama dari aspek sosial ekonomi dan budaya. Kegiatan ini dilakukan di mesjid Istiqlal Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecataman Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru. Pendekatan yang dilakukan adalah ceramah dan diskusi, yaitu dengan memberikan penjelasan materi secara tutorial dan diskusi serta memberikan contoh pengelolaan dan pelaksanaan ibadah qurban yang dapat meningkatkan dampak sosial ekonomi dan budaya masyarakat

Pengaruh Brand Image dan Kemudahan Akses terhadap Minat Berqurban di Masjid dengan Moderasi Religiusitas

“…Berqurban sudah menjadi rutinitas bagi umat muslim di Indonesia (Syatar et al, 2020), karena berqurban merupakan cara menghidupkan sunnah, syiar Islam dan memberikan keluasan kepada muslim serta membantu mereka dalam hal makan. Alpha & Sutarso (2023) Selain itu, qurban juga menjadi pembangun kerangka ekonomi dan sosial bagi umat Islam apabila dikelola dengan baik (Marlina et al, 2019). Penyembelihan hewan qurban dilakukan oleh umat Islam selama idul adha yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah (Yunardi et al, 2022).…”

“…Dilihat dari segi sosial ekonomi, ibadah qurban tidak hanya terbatas pada ritual keagamaan saja, namun juga dapat menjadi penggerak perekonomian masyarakat, khususnya dalam penyediaan hewan kurban. Sedangkan dari segi sosial budaya, bisa mengubah gaya hidup masyarakat menjadi lebih sederhana, jauh dari sifat konsumerisme, dan gaya hidup berlebihan (Marlina et al, 2019). Karena banyaknya manfaat yang didapat dari berqurban, masyarakat seharusnya memiliki kesadaran akan manfaat tersebut, selain manfaat untuk diri sendiri juga untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.…”

Penanaman Karakter Peduli Sosial Pada Siswa Sekolah Dasar

“…Setelah melakukan penyembelihan hewan kurban, kemudian dibagikan kepada masyarakat sekitar sekolah. Amar menjelaskan tentang pentingnya penguatan kepekaan sosial pada diri peserta didik sedini mungkin melalui kegiatan sosial (Amar, 2017), seperti qurban yang diharapkan peserta didik dapat terbiasa berbagi dan tumbuhnya karakter peduli sosial dengan masyarakat sekitar terutama yang membutuhkan bantuan (Marlina et al, 2019). Gresik tidak selamanya berjalan tanpa kendala (Astamal et al, 2021).…”

The Ratib Tulak Bala Tradition in Guguak Sungai Sariak, Padang Pariaman District

“…Whereas embodiment culture is objects created by humans as cultured beings, in the form of behaviorand objects that are real, for example patterns behavior, language, equipment life, organization social, religious, artistic, and others, all of which addressed For help man in carry out life socialize (Hermayawati, 2021). Marlina et al, (2019) stated that culture as ''amount goods, rights and obligations, ideas, beliefs, abilities, and custom customs" (Normina, 2017). Understanding culture as stated by Malinowski show that culture is system tangible and intangible components_tangible.…”