2021
DOI: 10.33474/rekasatwa.v3i1.11820
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Tingkat Keberhasilan Inseminasi Buatan Double Dosis Pada Sapi Persilangan Ongole Dengan Kualitas Berahi Yang Berbeda

Abstract: Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat keberhasilan inseminasi buatan double dosis pada jam ke-8 dan jam ke-16 pada sapi Persilangan Ongole dengan kualitas berahi yang berbeda. Materi dalam penelitian ini menggunakan 25 ekor sapi betina Persilangan Ongole yang dipilih secara purposive. Metode dalam penelitian ini adalah observasi langsung di lapang, dengan menyeleksi sapi betina dengan kriteria BCS >3, umur >1,5 tahun dan telah melahirkan. Penelitian ini menggunakan semen beku pejantan Limou… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 2 publications
(2 reference statements)
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…Adequate nutrition will increase the BCS as the lipid deposition. The increasing of lipid deposition will increase the cholesterol synthesize and followed by increasing of steroid hormone [12]. The increasing of steroid hormone will stimulate the alteration of adrenalin hormone that affected to the increasing of heart beat.…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 98%
“…Adequate nutrition will increase the BCS as the lipid deposition. The increasing of lipid deposition will increase the cholesterol synthesize and followed by increasing of steroid hormone [12]. The increasing of steroid hormone will stimulate the alteration of adrenalin hormone that affected to the increasing of heart beat.…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 98%
“…Upaya dalam memperbaiki mutu genetik ternak tersebut yaitu penerapan teknologi Inseminasi Buatan pada ternak betina. Namun di lapangan disetiap daerah tingkat kebuntingan sangat beragam atau rendah seperti yang dilaporkan oleh Ansori et al (2021) hanya 45,45%. Rendahnya tingkat kebuntingan pada sapi bisa saja disebabkan oleh kualitas semen beku yang di IB (Hastuti, 2008).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kondisi lendir diamati dengan melihat jumlah dan konsistensi kemudian dikelompokkan dalam kriteria ada, basah, sedikit dan ada, basah, banyak Ansori et al [7] Skor 1 = Lendir ada, basah, sedikit (konsistensi lendir kental tetapi hanya berada pada vulva dan tidan menggantung); Skor 2 = Lendir ada, basah, banyak (konsistensi lendir yang kental dan menggantung).…”
Section: Lendir Serviksunclassified