Tingkat Aktivitas Fisik Berhubungan dengan Tekanan Darah Pekerja di Rumah Selama Masa Pandemi COVID-19

Abstract

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal dimana tekanan sistolik mencapai ≥140 mmHg dan tekanan diastolik ≥90 mmHg. Faktor-faktor yang mempengaruhi hipertensi salah satunya yaitu aktivitas fisik. Aktivitas fisik bisa dilakukan di rumah, di tempat kerja, di sekolah dan bisa melakukan aktivitas untuk mengisi waktu luang. Kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko menderita hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat aktivitas fisik dengan tekanan darah pada pekerja yang bekerja dari rumah selama masa pandemi Covid-19. Metode penelitiannya analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 68 orang menggunakan teknik sampling probability sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner IPAQ dan pengukuran tekanan darah menggunakan spigmomanometer. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki aktivitas fisik sedang sejumlah 31 orang (45.6%) dan tekanan darah responden pada kategori normal sejumlah 26 orang (38.2%). Hasil uji menggunakan rank spearman dengan nilai ρ-value = 0.004 < α (0.05) dan nilai r = -0,348 korelasi bernilai negatif yang berarti semakin tinggi tingkat aktivitas fisik maka semakin turun tekanan darah. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan tingkat aktivitas fisik dengan tekanan darah pada pekerja yang bekerja dari rumah selama masa pandemi Covid-19 di wilayah Kelurahan Seririt tahun 2021.

Smoking, Physical Activity, and Hypertension Incidence Among Older Adults in Malang, Indonesia

“…In terms of physical activity, there were results in this study similar to the findings in a study by Wedri et al, where 82.4% of the respondents with hypertension performed only light to moderate physical activity 18 .…”

“…Lack of physical activity can also lead to an increased risk of weight gain, which will eventually affect blood pressure as well 23 . Nutrition, stress levels, obesity, and other non-modifiable factors such as genetics and age are also known to contribute to the incidence of hypertension, therefore further research needs to be carried out to determine the role of these factors 18,24,25 . The advantage of this study is that the results of this study can be used as additional knowledge about hypertension and its risk factors in RW 05 Bedali Village.…”

Hubungan Gaya Hidup Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Limboto Barat

“…Asumsi peneliti bahwa lansia yang menderita hipertensi sebaiknya melakukan aktivitas fisik 3-5 hari dalam seminggu dengan lama aktivitaf minimal 30 menit setiap harinya, hal ini dilakukan agar menurunkan tekanan darah atau tidak mengalami peningkatan hipertensi hingga derajat 2 karena apabila hal ini tidak dilakukan lansia, maka beban jantung lansia yang menderita hipertensi ini akan memompa darah lebih banyak lagi dari biasanya dan lansia dapat berisiko mengalami obesitas yang lebih meningkatkan tekanan darah. Hasil ini didukung teori menurut Wedri et al (2021) bahan kimia dalam rokok menyebabkan peningakatan denyut jantung dan penyempitan pembuluh darah, serta pengerasan pembuluh darah dari waktu ke waktu yang mengakibatkan peningakatan tekanan darah. Maka dari itu, apabila lansia tidak merokok maka faktor risiko peningkatan tekanan darah akibat rokok dapat dihindari.…”

Tingkat Aktivitas Fisik berhubungan dengan Derajat Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi

“…Penelitian yang mendukung dilakukan oleh Wedri et al (2021) menunjukkan bahwa responden dengan aktivitas sedang memiliki perubahan tekanan darah dalam kategori normal dan didapatkan nilai p-value=0,002 maknanya terdapat hubungan antara tingkat aktivitas fisik dengan tekanan darah.…”