Tindak Tutur Direktif Mahasiswa Milenial Dan Dosen Dalam Grup Whatsapp

Abstract

Speech acts are the basis for the analysis of other pragmatic topics, directive speech acts are speech acts that have the potential to threaten the self-image of the speech actor. This threat can be addressed, both to speakers and speech partners. Speakers' self-image can fall if the command is not noticed by the speech partner, speech is not only heard verbally, directive speech can also be seen through conversations via WhatsApp. Millennial generation student conversations with lecturers can be known in the whatsapp group, which includes millennial students and lecturers. Millennial students feel more comfortable exchanging information on whatsapp groups because it's faster. Lecturers also feel more effective in sharing information, giving assignments because it will be read by all students. So that from the whatsapp group can be seen directive speech acts from lecturers and students.Abstrak : Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik pragmatik lain, tindak tutur direktif merupakan tindak tutur yang berpotensi mengancam citra diri pelaku tutur. Keterancaman ini dapat tertuju, baik kepada penutur maupun mitra tutur. Citra diri penutur dapat jatuh jika perintahnya tidak diperhatikan oleh mitra tutur, tuturan tidak hanya didengar secara verbal, tuturan direktif juga dapat terlihat melalui percakapan melalui whatsapp. Percakapan mahasiswa generasi milenial terhadap dosen dapat diketahui dalam grup whatsapp yang didalamnya beranggotakan mahasiswa milenial dan dosen. Mahasiswa milenial merasa lebih nyaman jika bertukar informasi di grup whatsapp karena lebih cepat. Dosen juga merasa lebih efektif membagikan informasi, memberi tugas karena akan terbaca oleh semua mahasiwa. Sehingga dari grup whatsapp tersebut dapat terlihat tindak tutur direktif dari dosen maupun mahasiswa.Kata Kunci : tindak tutur direktif, grup whatsapp, mahasiwa milenial

Tindak tutur direktif pada kolom komentar TikTok Ganjar Pranowo tentang pungli

“…Ningsih et al (2021) mengemukakan bahwa tindak tutur dapat ditemu dalam percakapan yang terjadi antara satu individu dan individu lainnya. Nurpadillah (2019) menyatakan bahwa tindak tutur merupakan dasar bagian analisis topik-topik pragmatik lain, tindak tutur direktif merupakan tindak tutur yang berpotensi mengancam citra diri pelaku tutur. Parera (dalam Novianti, 2017) mendefinisikan bahwa tindak tutur adalah ujaran lisan atau rentang perbincangan yang didahului dan diakhiri dengan kesenyapan pada pihak pembincang.…”

Imperative of Request of Indonesian and Japanese Language

“…Meanwhile, mohon is used in speech rather than daily conversation (Indri, Faizah, & Charlina, 2019;Safitri & Utomo, 2020;Yanyan, 2020). Nurpadillah (2019) has also reported mohon is used by university teachers to the students in the WhatsApp group platform. The speech act research, especially imperative of request, is developing in Indonesia.…”

Optimalisasi Tindak Tutur Direktif Guru Terhadap Pembentukan Karakter Siswa dalam Proses Pembelajaran

“…Sejak saat itu, pemikiran keduanya telah mendominasi studi pragmatik, yaitu ilmu yang mempelajari penggunaan bahasa dalam konteks komunikasi (Saifudin, 2019) Tindak tutur direktif merupakan jenis tindak tutur yang bertujuan untuk menyebabkan mitra tutur melakukan tindakan sesuai dengan permintaan atau suruhan dari penutur (Darwis, 2019;Hidayat & Rahmawati, 2021;Widiyarti et al, 2022a). Oleh karena itu, sebuah tuturan dapat dianggap sebagai direktif jika: a) digunakan untuk memberi perintah kepada orang lain untuk melakukan suatu perbuatan, dan b) menghasilkan efek berupa tindakan dari mitra tutur (Hasnita, 2021;Masyita, 2022;Nurpadillah, 2019) Dapat disimpulkan tindak tutur direktif adalah salah satu bentuk komunikasi linguistik yang digunakan untuk menyampaikan perintah, larangan, atau ajakan kepada pihak lain dengan tujuan mengarahkan perilaku atau tindakan yang diinginkan (Syah, 2022). Tindak tutur direktif menjadi salah satu alat untuk menerapkan penanaman nilai karakter.…”