The platform will undergo maintenance on Sep 14 at about 7:45 AM EST and will be unavailable for approximately 2 hours.
2020
DOI: 10.22342/jpm.14.2.9460.117-128
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Thinking Process of Concrete Student in Solving Two-Dimensional Problems

Abstract: The purpose of this research was to find out the thinking processes of a concrete student in solving two-dimensional problems. The research method used is descriptive qualitative. The research subjects were two students taken using purposive sampling. The instrument used was the Test of Logical Operations and problem-solving tests. Stages of data analysis used are researching all data, making a cognitive classification of students, choosing concrete students to be used as research subjects, reviewing the resul… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
9
0
7

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
7
1

Relationship

1
7

Authors

Journals

citations
Cited by 17 publications
(16 citation statements)
references
References 32 publications
0
9
0
7
Order By: Relevance
“…Sebuah pendekatan yang dapat digunakan untuk menjembatani hubungan antara matematika dan budaya adalah etnomatematika (Abi, 2017). Pendekatan budaya untuk mengajarkan matematika, di mana peserta didik menggunakan latar belakang sosial budaya mereka untuk menyusun konsep matematika akan membantu peserta didik melihat penerapan matematika dalam situasi kehidupan sehari-hari, sehingga dapat mengekstraksi kreativitas peserta didik dan keterampilan berpikir kritis (D'Ambrosio & Rosa, 2017;Naresh, 2015;Orey & de Oliveira Cortes, 2020;Widodo, Pangesti, Istiqomah, Kuncoro, & Arigiyati, 2020).…”
Section: Gambar 1 Umbul Binangun Kraton Yogyakartaunclassified
“…Sebuah pendekatan yang dapat digunakan untuk menjembatani hubungan antara matematika dan budaya adalah etnomatematika (Abi, 2017). Pendekatan budaya untuk mengajarkan matematika, di mana peserta didik menggunakan latar belakang sosial budaya mereka untuk menyusun konsep matematika akan membantu peserta didik melihat penerapan matematika dalam situasi kehidupan sehari-hari, sehingga dapat mengekstraksi kreativitas peserta didik dan keterampilan berpikir kritis (D'Ambrosio & Rosa, 2017;Naresh, 2015;Orey & de Oliveira Cortes, 2020;Widodo, Pangesti, Istiqomah, Kuncoro, & Arigiyati, 2020).…”
Section: Gambar 1 Umbul Binangun Kraton Yogyakartaunclassified
“…Penilaian kemampuan literasi matematika berdasarkan studi Program for International Student Assessment (PISA) menunjukkan bahwa kemampuan siswa Indonesia dalam membaca, meraih skor rata-rata yakni 371, skor rata-rata matematika mencapai 379, skor rata-rata sains siswa Indonesia mencapai 389 (Schleicher, 2018;Widodo et al, 2020;Widodo et al, 2021). Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia berada pada kuadran low performance dan termasuk dalam 10 negara yang memiliki kemampuan literasi rendah dengan menduduki posisi 74 dari 79 negara yang disurvei oleh PISA.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kemampuan komunikasi merupakan suatu cara peserta didik untuk menyatakan dan menafsirkan gagasangagasan matematika secara lisan maupun tertulis, baik dalam bentuk gambar, tabel, diagram, rumus ataupun demonstrasi (Asmara & Asnawati, 2020;D. Lestari, 2016;Prayitno et al, 2013;Rosita, 2014;Sufi, 2016;Sri A Widodo et al, 2019;Sri Adi Widodo et al, 2020). National of Council Teacher of Mathematics (2000) merumuskan indikator kemampuan komunikasi matematis yaitu: (1) kemampuan mengekspresikan ide-ide matematis melalui lisan, tulisan, dan mendemonstrasikannya serta menggambarkannya secara visual; (2) kemampuan memahami, menginterpretasikan, dan mengevaluasi ide-ide matematis baik secara lisan, tulisan maupun dalam bentuk visual lainnya; (3) kemampuan dalam menggunakan istilah-istilah, notasi-notasi matematika dan strukturstrukturnya untuk menyajikan ide-ide, menggambarkan hubungan-hubungan dengan model-model situasi.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified