2005
DOI: 10.1177/000312240507000602
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

The Worldwide Expansion of Higher Education in the Twentieth Century

Abstract: The authors analyze the rapid worldwide expansion of higher educational enrollments over the twentieth century using pooled panel regressions. Expansion is higher in economically developed countries (in some but not all analyses) as classic theories would have it. Growth is greater where secondary enrollments are high and where state control over education is low, consistent with conflict and competition theories. Institutional theories get strong support: growth patterns are similar in all types of countries,… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

10
735
1
60

Year Published

2010
2010
2016
2016

Publication Types

Select...
5
4

Relationship

0
9

Authors

Journals

citations
Cited by 1,240 publications
(806 citation statements)
references
References 27 publications
10
735
1
60
Order By: Relevance
“…Given the expansion of democracy and human rights, higher education is no longer an elite enterprise (Kamens & Benavot, 2007;Schofer & Meyer, 2005). From one birth cohort to another, lower-status groups have become increasingly represented in tertiary education.…”
Section: Life Course Patternsmentioning
confidence: 99%
See 1 more Smart Citation
“…Given the expansion of democracy and human rights, higher education is no longer an elite enterprise (Kamens & Benavot, 2007;Schofer & Meyer, 2005). From one birth cohort to another, lower-status groups have become increasingly represented in tertiary education.…”
Section: Life Course Patternsmentioning
confidence: 99%
“…In the context of educational expansion, the group of the low educated is constantly shrinking (Schofer & Meyer, 2005). Exposed to a social minority position, they are more likely to be labeled as 'deviating from the norm' (Solga, 2002).…”
Section: Life Course Patternsmentioning
confidence: 99%
“…Konsep SPM dimulai pada organisasi bisnis (Anthony dan Young 2003) Dengan SPM maka manajer diharapkan akan mampu mengelola sumber daya sesuai dengan yang sudah direncanakan (Merchant dan Stedee 2003) Manajer akan berusaha memilih, mengumpulkan, mengkoordinasi, dan mengevaluasi sumber daya yang dimiliki agar mampu memberikan kontribusi yang optimal bagi tercapainya tujuan organisasi Proses SPM memastikan bahwa sumber daya organisasi tidak menyimpang dari tujuan yang ditetapkan serta benar-benar berjalan sesuai dengan yang direncanakan Oleh karena itu SPM merupakan kunci dalam mengelola organisasi agar berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan Dalam perkembangannya ternyata konsep SPM tidak hanya diterapkan pada organisasi bisnis, namun juga pada organisasi sektor publik Universitas merupakan salah satu bentuk organisasi sektor publik sekaligus organisasi sektor jasa yang mulai berkembang dengan pesat pada era tahun 1990 Perubahan konsep pengelolaan perguruan tinggi mendorong pengelola perguruan tinggi untuk menggunakan konsep tata kelola berbasis organisasi yang berorientasi bisnis Saat ini perguruan tinggi sudah menjadi industri yang memiliki persaingan tajam Winston (1999) menyatakan bahwa perguruan tinggi sudah menjadi industri yang bersaing dengan perguruan tinggi lainnya untuk menjual jasanya dalam rangka memperoleh mahasiswa dan meningkatkan pendapatannya Bahkan Winston (1999) menyatakan bahwa saat ini perguruan tinggi sudah memasuki era "competitive market" Kemajuan teknologi informasi, sosial, ekonomi, dan perkembangan "knowledge-based economy" berdampak pada perubahan lingkungan perguruan tinggi yang memengaruhi perguruan tinggi tersebut untuk bersaing dengan perguruan tinggi lainnya (Hanna 1998dan Marginson 2004) Bahkan perguruan tinggi di luar negeri seperti di Australia, Amerika, dan Eropa dihadapkan pada fakta yaitu perguruan tinggi harus bersaing secara langsung untuk mendapatkan mahasiswa (Marginson 2004(Marginson , 2006Ho et al 2006;Angel et al 2007) Schofer and Meyer (2005) menyatakan bahwa universitas menjadi industri bisnis karena pendidikan menjadi produk yang penting untuk meningkatkan status sosial, memampukan individu bersaing, dan kesuksesan di pendidikan Bahkan menurut Ho et al (2006) Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pengelolaan perguruan tinggi sudah harus didukung oleh strategi bisnis Perguruan tinggi sudah saatnya dikelola seperti organisasi bisnis karena organisasi bisnis sudah dikenal "terbiasa" menghadapi dinamika bisnis yang begitu cepat Hal ini bukan berarti perguruan tinggi meninggalkan karakternya sebagai lembaga sektor publik yang memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat luas Peneliti melihat bahwa kemungkinan perguruan tinggi di Indonesia banyak yang gagal menjalankan misinya karena mereka tidak terbiasa untuk menghadapi lingkungan yang berubah dengan cepat sehingga tidak memiliki kemampuan untuk bersaing Saat ini perguruan tinggi bahkan harus memiliki keunggulan kompetitif untuk memenangkan persai ngan Jadi perguruan tinggi harus mengubah pengelolaannya seperti organisasi bisnis dan harus memiliki strategi bersaing jika ingin tetap eksis di industri peguruan tinggi Universitas ciputra sebagai entrepreneurial university. Dengan visi "Creating World Class Entrepreneur" maka UC memiliki misi meluluskan sarjana yang siap untuk menjadi entrepreneur Dalam rangka mencapai visi ...…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Estimativas indicam que, enquanto em 1900 apenas 1% dos estudantes em idade apropriada estava matriculado em cursos superiores ao redor do mundo, atualmente este percentual é de 20%, sendo que em alguns países -Japão e EUA, por exemplo -este percentual é igual ou maior que 60% (SCHOFER; MEYER, 2005;FRANK;MEYER, 2006). Uma série de fatores tem contribuído para isso.…”
Section: Introductionunclassified