The Wives’ Healing Process in the Aftermath of Infidelity

Ginanjar, Adriana Soekandar

doi:10.7454/mssh.v13i1.221

Cited by 3 publications

(4 citation statements)

References 0 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…As for PY, he had an affair with her cousin because her cousin also had problems with her husband. A type of affair that involves an emotional relationship is called romantic love affair [8]. In this type of affair, there is a tendency to establish a long-term relationship.…”

Section: Resultsmentioning

confidence: 99%

“…Infidelity is an emotional and/or sexual relations between someone married with another person who is not his/her legal partner [8]. Forms of infidelity according to Subotnik and Harris [8] include serial affair, where there is no emotional involvement in the affair and only limited to momentary satisfaction; flings, where the affair only happens once and with no emotional connection so it does not have a big impact; romantic love affair, an affair involving emotional relationship; and long-term affair, an affair that lasts for years. Men have a higher tendency to commit adultery than women [9].…”

Section: A Infidelitymentioning

confidence: 99%

See 1 more Smart Citation

The Dynamics of Family Psychological Strength in Wives Whose Husbands Have Affairs

Suhailah¹,

Afiatin²

2020

Annual International Conference on Social Sciences and Humanities (AICOSH 2020)

View full text Add to dashboard Cite

Infidelity is a phenomenon that threatens family integrity because it takes a toll on commitment in the family which can lead to divorce. Nevertheless, some affected families choose to maintain the integrity of the family although the household was overwhelmed by the affair. This study aimed to explain the dynamics of family psychological strength in wives whose husbands had an affair. This study used a qualitative study with the IPA (Interpretative Phenomenological Analysis) method. Participants in this study were wives whose husbands had an affair, but the problem was resolved, and the family now reconciled. The results showed that there were efforts to draw oneself closer to Allah and improve the quality of self, and social support played an essential role in dealing with their infidelity cases. Teamwork and the active role of each family member were needed to achieve conducive condition and family strength. Family strength was viewed from the aspects of appreciation and affection, commitment, positive communication, enjoyable time together, spiritual well-being, and the ability to cope with stress and crisis.

show abstract

Section: Resultsmentioning

confidence: 99%

Section: A Infidelitymentioning

confidence: 99%

The Dynamics of Family Psychological Strength in Wives Whose Husbands Have Affairs

Suhailah¹,

Afiatin²

2020

Annual International Conference on Social Sciences and Humanities (AICOSH 2020)

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Jenis kekerasan dalam rumah tangga yang dipilih peneliti yaitu jenis kekerasan psikis berupa perselingkuhan. Menurut Subtnik dan Harris (dalam Ginanjar, 2009) perselingkuhan merupakan salah satu bentuk dari kekerasan psikis yang memunculkan penderitaan karena merasa terkhianati kesetiaannya, kekecewaan mendalam, kemarahan, perasaan tidak berdaya dan rasa tidak percaya diri. Hal tersebut juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Azhar dkk.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Apakah Aku Masih Memiliki Harapan? Studi Kualitatif Fenomenologi Pengalaman Ibu Korban KDRT Hingga Memutuskan Bercerai

Rachmatunisa,

Rahmandani

2023

Jurnal EMPATI

View full text Add to dashboard Cite

Setiap orang mendambakan pernikahan yang harmonis. Namun, terdapat pernikahan yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sehingga menimbulkan dilema bagi ibu antara memilih untuk mempertahankan rumah tangganya atau bercerai. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengalaman ibu korban KDRT hingga memutuskan bercerai. Subjek penelitian berjumlah 3 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria seorang ibu yang memiliki anak, telah bercerai setidaknya minimal 2 tahun mengalami KDRT khususnya jenis KDRT psikis karena perselingkuhan, dan bersedia menjadi partisipan penelitian. Metode dalam penelitian ini ialah metode kualitatif dengan pendekatan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) melalui wawancara semi terstruktur. Hasil penelitian diperoleh tiga tema induk, yakni (1) tema terkait dinamika ketika mengalami KDRT meliputi tema superordinat dampak akibat KDRT dan jenis KDRT yang dialami; (2) pengambilan keputusan bercerai meliputi tema superordinat , pertimbangan pengambilan keputusan cerai, upaya mempertahankan rumah tangga, persiapan menghadapi perceraian; dan (3) pengasuhan anak meliputi tema superordinat upaya memahami anak, strategi pengasuhan anak, dan makna anak bagi ibu. Berdasarkan tema-tema tersebut dapat diambil kesimpulan fenomena pengambilan keputusan cerai cenderung menyebabkan beban psikologis bagi ibu dan anak. Tetapi ternyata peristiwa itu tidak selamanya negatif apabila merupakan satu-satunya pilihan bagi keluarga yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga yang berkepanjangan. Pengambilan keputusan cerai tidak terlepas dari faktor-faktor yang memengaruhinya yaitu adanya penderitaan selama mengalami KDRT, adanya dukungan sosial dan mempertimbangkan kondisi psikologis anak.

show abstract

“…Perselingkuhan yang dilakukan oleh suami membuat istri rentan terhadap perasaan sedih, kecewa, marah, dikhianati, benci, dan tidak berharga (Ginanjar, 2009). Bahkan dapat menjadi sumber stres yang luar biasa bagi istri (Muhajarah, 2016).…”

Section: Pendahuluanunclassified

Resiliensi pada Wanita Jawa yang Berulangkali Diselingkuhi Suami

Putri

Aulia

2021

RRJ

View full text Add to dashboard Cite

Perselingkuhan yang dilakukan suami menjadi sumber stress bagi seorang istri. Beberapa wanita memutuskan untuk bertahan dalam pernikahannya setelah suaminya melakukan perselingkuhan. Bertahan dalam pernikahan yang sudah mengalami perselingkuhan dapat menimbulkan emosi negatif serta reaksi distress. Wanita yang mampu bangkit dari emosi negatif menunjukkkan kemampuan resiliensi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan resiliensi pada wanita jawa yang berulangkali diselingkuhi suami. Penelitian ini dilakukan kepada 2 orang subjek yang merupakan wanita Jawa dengan menggunakan metode penelitian kualitatif melalui teknik wawancara dan observasi. Data yang ditemukan dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik analisis tematik melalui koding terhadap transkrip wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua subjek memberikan gambaran resiliensi setelah diselingkuhi suaminya sehingga kedua subjek mampu bertahan dalam pernikahannya. Resiliensi yang terbentuk pada kedua subjek dalam penelitian ini dipengaruhi oleh faktor keuangan dan faktor cinta.

show abstract

The Wives’ Healing Process in the Aftermath of Infidelity

Cited by 3 publications

References 0 publications

The Dynamics of Family Psychological Strength in Wives Whose Husbands Have Affairs

The Dynamics of Family Psychological Strength in Wives Whose Husbands Have Affairs

Apakah Aku Masih Memiliki Harapan? Studi Kualitatif Fenomenologi Pengalaman Ibu Korban KDRT Hingga Memutuskan Bercerai

Resiliensi pada Wanita Jawa yang Berulangkali Diselingkuhi Suami

Contact Info

Product

Resources

About