Remaja saat ini banyak dihadapkan pada risiko masalah kesehatan reproduksi dan seksualitas. Perilaku seksual menyimpang yang berdampak negatif bagi masa depan remaja. Tanpa pemahaman dan kemampuan mengendalikan diri yang baik, remaja rentan mengalami permasalahan kesehatan reproduksi. Dalam hal ini sekolah memiliki peranan penting untuk memberikan arahan dalam perilaku kesehatan reproduksi remaja, terutama guru sebagai role model yang menjadi panutan bagi remaja. Untuk itu diperlukan upaya peningkatan kapasitas bagi guru untuk meningkatkan keterampilan konseling supaya dapat membantu dan mendampingi siswa dalam mengatasi permasalahan kesehatan reproduksi remaja. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kapasitas guru sebagai konselor remaja dan meningkatkan peran dalam mendampingi siswa SMPN 1 Cilongok. Metode yang digunakan adalah sosialisasi dan pelatihan kepada guru SMP Negeri 1 Cilongok sebagai konselor. Hasil yang dicapai terjadi peningkatan rata-rata pengetahuan dari 10,8 menjadi 12,1 dan rata-rata sikap guru dari 36,2 menjadi 36,5 tentang kesehatan reproduksi remaja. Konselor guru memerlukan upaya yang lebih komprehensif dan berkelanjutan untuk menumbuhkan pengetahuan dan sikap remaja terkait kesehatan reproduksi.