2021
DOI: 10.47655/dialog.v44i2.479
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

The Socio-religious Construction: The Religious Tolerance among Salafi Muslim and Christian in Metro

Abstract: Salafi Islamic community has been negatively constructed as puritan, extreme, and exclusive group separated itself from the social space. This justification precludes possibility that Salafi groups can synergize with surrounding socio-religious conditions. This article reveals the socio-religious life among Salafi community of Ma’had Ittiba’us Salaf in Purwoasri Village, Metro City to maintain the Islamic Salafi concept and expanding network of its followers. The research methodology is qualitative using obser… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 40 publications
(49 reference statements)
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Pada dasarnya agama Islam bukan agama yang mendukung terjadinya konflik, bahkan berusaha untuk meminimalisir atau menghilangkan konflik atau perselisihan. Agama Islam merupakan agama yang menjunjung tinggi nilai kedamaian, menjawab penderitaan manusia dan meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan serta produktivitas manusia dalam menjalankan kehidupannya (Setyawan & Nugroho, 2021). Selain itu, agama Islam merupakan agama yang menerima berbagai tantangan perkembangan teknologi atau perkembangan zaman maupun perkembangan budaya, karena agama Islam adalah agama yang mampu menyesuaikan perkembangan (Suprianto, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pada dasarnya agama Islam bukan agama yang mendukung terjadinya konflik, bahkan berusaha untuk meminimalisir atau menghilangkan konflik atau perselisihan. Agama Islam merupakan agama yang menjunjung tinggi nilai kedamaian, menjawab penderitaan manusia dan meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan serta produktivitas manusia dalam menjalankan kehidupannya (Setyawan & Nugroho, 2021). Selain itu, agama Islam merupakan agama yang menerima berbagai tantangan perkembangan teknologi atau perkembangan zaman maupun perkembangan budaya, karena agama Islam adalah agama yang mampu menyesuaikan perkembangan (Suprianto, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Setyawan mengatakan bahwa adanya paguyuban FPKM mampu memberikan sumbangsih terciptanya keharmonisan atau toleransi sosial di tengah masyarakat Metro. Dengan adanya lembaga paguyuban FPKM di lingkungan masyarakat mampu memberikan dampak terhadap terciptanya sinergitas antara umat Muslim (Salafi) dengan umat Kristen (Setyawan & Nugroho, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Wadah bersama ini mampu menciptakan keharmonisan di antara pengelola meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Setyawan yang mengatakan bahwa wadah seperti paguyuban yang dibentuk terbukti mampu menciptakan keharmonisan (Setyawan & Nugroho, 2021).…”
Section: Menciptakan Ruang Bersamaunclassified