2018
DOI: 10.1108/ijlma-11-2016-0132
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

The role of cooperative development strategy to improving the success of village cooperative (KUD) in Riau Indonesia

Abstract: Purpose The purposes of this research are to investigate the relationship between strengths, weaknesses, opportunities and threats (SWOT) and development strategy and the relationship between development strategy and the success of Koperasi Unit Desa (KUD). Design/methodology/approach The sample population in this research is a village cooperative (KUD) that is located in the Indragiri Hulu Regency region. Withdrawal of the sample that is selected in this research is conducted by using the random sample metho… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
3
0
3

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 10 publications
(10 citation statements)
references
References 1 publication
0
3
0
3
Order By: Relevance
“…Variabel independen yang digu nakan yaitu Kompetensi Pendamping Desa (X1) terdiri atas indikatorindikator penge tahuan dan kemampuan, pengalaman, pen dampingan, kemampuan sebagai fasilitator, dan pemahaman terhadap adat istiadat dan kebudayaan lokal (Yabbar & Hamzah, 2017). Komitmen Aparatur Desa (X2) terdiri atas indikatorindikator kesiapan dan kesediaan karyawan dalam membantu atasannya, bangga terhadap organisasinya, kesiapan menerima amanat atau tugas, keselarasan antara nilai organisasi dengan karyawan, serta kepedulian terhadap nasib organisa si (Chen, Woods, & Singh, 2013;Hendriani, 2018;Ma, 2016). Keyakinan Hukum Karma Phala (X3), terdiri atas indikatorindikator: tindakan dalam berpikir, berkata, tingkah laku, motivasi, kewajiban sosial, dan peng abdian pada profesi (Munidewi, 2017;Par dasani, Sharma, & Bindlish, 2014;Singh & Singh, 2012).…”
Section: Metodeunclassified
“…Variabel independen yang digu nakan yaitu Kompetensi Pendamping Desa (X1) terdiri atas indikatorindikator penge tahuan dan kemampuan, pengalaman, pen dampingan, kemampuan sebagai fasilitator, dan pemahaman terhadap adat istiadat dan kebudayaan lokal (Yabbar & Hamzah, 2017). Komitmen Aparatur Desa (X2) terdiri atas indikatorindikator kesiapan dan kesediaan karyawan dalam membantu atasannya, bangga terhadap organisasinya, kesiapan menerima amanat atau tugas, keselarasan antara nilai organisasi dengan karyawan, serta kepedulian terhadap nasib organisa si (Chen, Woods, & Singh, 2013;Hendriani, 2018;Ma, 2016). Keyakinan Hukum Karma Phala (X3), terdiri atas indikatorindikator: tindakan dalam berpikir, berkata, tingkah laku, motivasi, kewajiban sosial, dan peng abdian pada profesi (Munidewi, 2017;Par dasani, Sharma, & Bindlish, 2014;Singh & Singh, 2012).…”
Section: Metodeunclassified
“…Kesehatan organisasi merupakan unsur penting dalam keberlangsungan usaha (Hendriani 2018). Kesehatan keuangan, sebagai salah satu indikator, dapat menjadi gambaran pengelolaan usaha dan pencapaian kinerja suatu organisasi yang memiliki dampak jangka panjang yang dapat mencegah terjadinya kebangkrutan usaha (Hodsay dan Yolanda 2019).…”
Section: Kesehatan Koperasi Sebagai Upaya Keberlanjutan Usahaunclassified
“…Menurut Hendriani & Efni (2016) tujuan koperasi adalah untuk membuat warga negara, yang berada di kelas ekonomi rendah dapat meningkatkan martabat dan kesejahteraan hidup mereka melalui peningkatan optimal partisipasi dan prestasi dalam pembangunan sesuai dengan potensinya di dasar ketertarikan dan prinsip solidaritas. Untuk itu eksekusi pembangunan memberi prioritas koperasi primer, terutama Koperasi Desa (KUD).…”
Section: Pendahuluanunclassified