2018
DOI: 10.1051/e3sconf/20187401004
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

The negative impact of coal mining company on health, environment, climate change, economic sustainability and macroeconomic

Abstract: This paper aims to analyze the impact of mining company on financial measurement through Economic Value Added (EVA) and non financial measurement (i.e. health, environment, climate change, economic sustainability, and macroeconomic variables). This study uses qualitative and quantitative analysis method. Result from this study shows that coal mining does not provided added value to the economy, moreover it also has negative impact on environment by contributing largest carbon dioxide emission. In addition, to … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
1
0
5

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
4
1

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(8 citation statements)
references
References 3 publications
0
1
0
5
Order By: Relevance
“…Menurut Rokhim, Adawiyah, & Nasution (2018), permintaan batubara Indonesia diperkirakan meningkat sebesar 4,8% karena peningkatan penggunaan listrik yang diperkirakan meningkat dari 76 juta ton pada tahun 2015 menjadi 151 juta ton pada tahun 2022. Hal ini terjadi karena pemerintah Indonesia berfokus pada pencapaian ketahanan energi dengan batubara sebagai salah satu energi utama yang dapat digunakan untuk mengurangi ketergantungan pada produksi minyak bumi (Rokhim, Adawiyah, & Nasution, 2018). Hal ini diperkuat dengan mengutip Greenpeace (2015) mengenai rencana energi baru Presiden Jokowi yang diumumkan pertengahan 2014, menyatakan akan menggandakan jumlah pembangkit listrik tenaga batu bara di Indonesia.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 3 more Smart Citations
“…Menurut Rokhim, Adawiyah, & Nasution (2018), permintaan batubara Indonesia diperkirakan meningkat sebesar 4,8% karena peningkatan penggunaan listrik yang diperkirakan meningkat dari 76 juta ton pada tahun 2015 menjadi 151 juta ton pada tahun 2022. Hal ini terjadi karena pemerintah Indonesia berfokus pada pencapaian ketahanan energi dengan batubara sebagai salah satu energi utama yang dapat digunakan untuk mengurangi ketergantungan pada produksi minyak bumi (Rokhim, Adawiyah, & Nasution, 2018). Hal ini diperkuat dengan mengutip Greenpeace (2015) mengenai rencana energi baru Presiden Jokowi yang diumumkan pertengahan 2014, menyatakan akan menggandakan jumlah pembangkit listrik tenaga batu bara di Indonesia.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hal ini diperkuat dengan mengutip Greenpeace (2015) mengenai rencana energi baru Presiden Jokowi yang diumumkan pertengahan 2014, menyatakan akan menggandakan jumlah pembangkit listrik tenaga batu bara di Indonesia. Indonesia merupakan negara pengekspor batubara terbesar di dunia karena hanya 10% dari total produksi yang dikonsumsi (Rokhim, Adawiyah, & Nasution, 2018). Berbagai negara di Eropa mulai mengurangi produksi batubara sedangkan di Asia mengalami hal sebaliknya (McGinley, 2011).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 2 more Smart Citations
“…The content of mercury in soils in areas degraded by mining and processing of coal is very high, compared to the geochemical background (47). Coal mining is the largest contributor to the global carbon dioxide emission, deforestation of dense forests, and exposes communities living around the mine site to severe health problems (48). The consequence of methane emission to the atmosphere from mining sites doesn't end with the abandonment of the mine site.…”
Section: Environmental Impact Of Coal Miningmentioning
confidence: 99%