2019
DOI: 10.1017/9781108758321
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

The Muslim Brotherhood in Syria

Abstract: Having played a role in every iteration of Syrian politics since the country gained independence in 1946, the Muslim Brotherhood were the most prominent opposition group in Syria on the eve of the 2011 uprising. But when unrest broke out in March 2011, few Brotherhood flags and slogans were to be found within the burgeoning protest movement. Drawing on extensive primary research including interviews with Brotherhood members, Dara Conduit looks to the group's history to understand why it failed to capitalise on… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2019
2019
2022
2022

Publication Types

Select...
4
1
1

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 24 publications
(1 citation statement)
references
References 67 publications
(2 reference statements)
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…49 Liwa` at-Tauhid, faksi FSA yang bertempur bersama Jabhat an-Nusra, dilaporkan menerima sumber dana dari Ikhwanul Muslimin. Dalam tilikan Conduit 50 , Ikhwanul Muslimin sangat akrab dengan Liwa` at-Tauhid sehingga ada yang meyakini bahwa faksi milisi ini merupakan sayap bersenjata milik Ikhwan. Entah diketahui oleh Ikhwan al-Muslimin atau tidak, faksi Liwa` at-Tauhid memang memandang Jabhat an-Nusra sebagai mitra untuk bekerja sama, dan tidak menutup kemungkinan, keduanya memiliki pandangan dan ideologi; seperti dalam kebolehan menggunakan cara-cara kekerasan dan teror untuk mencapai tujuan tertentu.…”
Section: Ikhwanul Muslimin Dan Milisi Bersenjata Moderatunclassified
“…49 Liwa` at-Tauhid, faksi FSA yang bertempur bersama Jabhat an-Nusra, dilaporkan menerima sumber dana dari Ikhwanul Muslimin. Dalam tilikan Conduit 50 , Ikhwanul Muslimin sangat akrab dengan Liwa` at-Tauhid sehingga ada yang meyakini bahwa faksi milisi ini merupakan sayap bersenjata milik Ikhwan. Entah diketahui oleh Ikhwan al-Muslimin atau tidak, faksi Liwa` at-Tauhid memang memandang Jabhat an-Nusra sebagai mitra untuk bekerja sama, dan tidak menutup kemungkinan, keduanya memiliki pandangan dan ideologi; seperti dalam kebolehan menggunakan cara-cara kekerasan dan teror untuk mencapai tujuan tertentu.…”
Section: Ikhwanul Muslimin Dan Milisi Bersenjata Moderatunclassified