Dewasa awal merupakan masa perkembangan kognitif dan fisik yang berfungsi secara optimal sehingga memiliki aktivitas dan pengalaman baru yang rentan pada gaya hidup yang kurang sehat, seperti merokok, konsumsi alkohol, dan konsumsi kafein berlebihan. Semakin banyak aktivitas, individu dewasa awal dapat menjadi tertekan sehingga berdampak pada pola tidur yang tidak teratur, kualitas tidur menurun, dan mengalami gejala insomnia. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji efektivitias Cognitive Behavior Therapy (CBT) untuk meningkatkan kualitas tidur pada penderita gejala insomnia usia dewasa awal. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental dengan desain eksperimen one group pre-test post-test dan mengambil contoh 4 subjek dengan rentang usia antara 20-25 tahun. Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) digunakan sebagai skala pengukuran dan kemudian dianalisis menggunakan teknik statistik Wilcoxon Signed-Rank Test. Hasil menunjukkan adanya perbedaan signifikan terhadap kualitas tidur keempat subjek sebelum dan sesudah dilakukan intervensi CBT. Komponen stimulus control, sleep restriction, sleep hygiene education, dan cognitive therapy adalah komponen yang berpengaruh pada perubahan kualitas tidur subjek. Selain itu, faktor internal seperti motivasi dan kepatuhan subjek dalam menjalani terapi serta faktor eksternal seperti dukungan dari sesama subjek atau keluarga juga menjadi faktor yang memengaruhi perubahan kondisi subjek penelitian.