Latar Belakang: Balita stunting di Indonesia masih menjadi perhatian pemerintah. Kemenkes RI mencatat angka stunting 2020 adalah 27,7% menjadi 24,4% di tahun 2021, sedangkan target pemerintah tahun 2024 adalah 14%.
Tujuan: Tujuan utama penelitian adalah membuktikan korelasi antara asupan Zinc dengan rerata pertumbuhan tinggi badan balita dan hubungan asupan Zinc dengan stunting.
Metode: Penelitian belah lintang 54 Balita usia 3 tahun, riwayat kelahiran di RSI Sultan Agung dan Puskesmas Bangetayu bulan Agustus-November 2017. Rerata pertumbuhan tinggi badan balita adalah rerata pertumbuhan 3 tahun pertama kehidupan yang dinilai dari selisih antara panjang badan lahir dengan tinggi badan usia 3 tahun (cm/bulan). Data asupan Zinc (mg/hari) didapat dari food recall disertai food model, dan analisis kandungan Zinc dalam makanan dengan aplikasi Nutrisurvey. Analisis statistik uji Spearman dan Kai Kuadrat.
Hasil: Korelasi asupan Zinc dengan rerata pertumbuhan tinggi badan tidak bermakna, p=0,231 r= 0,166. Terdapat hubungan bermakna asupan Zinc <3mg/hari dengan stunting, p=0,001. Status gizi BB/U berhubungan dengan stunting usia 3 tahun, p=0,001. Terdapat korelasi negatif panjang badan lahir dengan rerata pertumbuhan tinggi badan, r=-0,434, p=0,001.
Kesimpulan: Tidak terdapat korelasi asupan Zinc dengan pertumbuhan tinggi badan 3 tahun pertama, ada hubungan antara asupan Zinc dengan stunting balita.