The Influence of Voluntary Global Reporting Initiative (Gri) on the Performance of Indonesia Listed Companies

Abstract

The background of this research is Indonesian companies are still voluntarily using GRI compare to other countries' cases. The main thing is that the limited number of companies that use GRI can affect its performance. The organization's performance describes the company's financial ratios as one of the effective financial performance descriptions. This is related to economic factors that are internal to the company, such as GRI, CSR, and ESG. The purpose of this study was discussed because of the limited number of listed companies in Indonesia (listed in IDX) using the GRI G4 method globally, which is one of the highlights of this research. The data used for 4 years, namely 2016-2019 in Indonesia. This research methodology uses panel data regression. This study uses secondary data, namely from the company's financial statements and database streams (Thomson Reuters Eikon). The results of the study prove that GRI affects financial ratios. The same result also occurs in other variables, namely ESG affects financial ratios (ROA). The controversy is that companies that have been listed must pay more attention to developments in items in GRI to gain trust from foreign investors and confidence in the company's sustainability.

Pelaporan Environment Social Governance (ESG) dari Sudut Pandang Filsafat Jawa Berdimensi "Hamemayu Hayuning Bawana"

“…Perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan terhadap masyarakat dapat dinilai melalui skor ESG perusahaan (Shakil, 2021). Kinerja ESG yang lebih baik dari perusahaan mengungkapkan tanggung jawab sosial dan lingkungan, yang mengurangi asimetri informasi dan volatilitas harga saham di pasar (De Silva dkk., 2022;Li dkk., 2021;Shakil, 2021) (Kamela & Alam, 2021;Lamberton, 2015). ESG muncul untuk memenuhi kepentingan baik investor, pemerintah, supplier, konsumen.…”

“…Lamberton (2015) mengkritik perusahaan dalam menjalankan bisnisnya tidak hanya mengandalkan laba dalam tujuan akhirnya, tetapi perusahaan juga harus ikut bertanggung jawab atas kondisi social masyarakat di lingkungan perusahaan. Kamela & Alam (2021) menyatakan ESG adalah sebuah informasi yang berisi pilar tata kelola, ekonomi dan sosial yang berguna untuk mengukur risiko perusahaan. Perusahaan berusaha bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat sehingga produk yang dihasilkan perusahaan akan diterima oleh pasar.…”

“…Konsep CSR ini sesuai dengan konsep Hamemayu Hayuning Bawana yang mengupayakan peningkatan kesejahteraan masyarakat (Wagiran, 2013). Dengan adanya CSR, investor tertarik untuk berinvestasi karena investor yang rasional akan memilih perusahaan yang bertanggungjawab terhadap lingkungan, alam, masyarakat luas yang menunjukkan kemapanan perusahaan (Kamela & Alam, 2021;Kim & Li, 2021;Öcal & Kamil, 2021;Yawika & Handayani, 2019).…”

“…Konsep CSR ini dibangun karena adanya fondasi yang kuat dari sisi ekonomi perusahaan (Öcal & Kamil, 2021). CSR juga dibentuk dari teori stakeholder yang menyatakan bahwa perusahaan harus mampu memenuhi kepentingan masing-masing pemangku kepentingan (Husada & Handayani, 2021;Kamela & Alam, 2021). Kegiatan perusahaan dalam rangka memenuhi kepentingan masing-masing stakeholder ini selaras dengan konsep Hamemayu Hayuning Bawana sehingga perusahaan dalam menjalankan bisnis seharusnya memperhatikan masyarakat luas.…”

Bibliometric and visual analysis of research on ethical finance

“…

generally Islamic banks depositors are religiously loyal (Athief & Ma'ruf, 2023). A compelling picture of the organization of a company can be seen if it has economic, social, and environmental aspects (Kamela & Alam, 2021). These three aspects are adopted from the Global Reporting Initiative (GRI), which establishes specific criteria and indications, particularly in financial statements, which must be applied globally (worldwide).

…”