The Impact of Warrant Introduction: The Australian Experience

Abstract

The impact that derivative trading has on the underlying security is essential to our understanding of security market behaviour, and important in the fields of market efficiency and pricing of such derivatives. This paper examines the impact that the introduction of exchange traded derivative warrants has on the underlying securities' price, volume and volatility in the AbstractThe impact that derivative trading has on the underlying security is essential to our understanding of security market behaviour, and important in the fields of market efficiency and pricing of such derivatives. This paper examines the impact that the introduction of exchange traded derivative warrants has on the underlying securities' price, volume and volatility in the Australian market. The major findings of significant negative abnormal returns, reduction in skewness, no change in beta and small changes in variance are consistent with recent research findings in the US, UK and Hong Kong. However findings of derivative warrant listing resulting in decreased trading volume in contrast with most prior research in the field.

The Volatility Effect of Single-Stock Futures Trading on the Pakistani Stock Market

“…A constant component is used to model the serial autocorrelation present in the possible market inefficiency; the improvement in efficiency is due to a reduction in this component. Clarke, Gannon, and Vinning (2007) analyze the introduction of warrants in the Australian stock market and find no subsequent difference in volatility. Khan et al (2011) look at SSF trading and its impact on stock prices.…”

Dampak Pencatatandan Jatuh TempoWaran terhadap Harga Saham yang Disertai Waran di Indonesia

“…Semenjak tahun 2008, derivatif waran yang diterbitkan bersamaan dengan rights issue saat pengumuman HMETD (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu) tidak mengalami peningkatan atas penggunaan waran sebagai pemanis oleh para emiten. Jika dibandingkan dengan penelitian-penelitian terdahulu mengenai waran seperti pasar Australia, Amerika, Malaysia, Taiwan dan China (Aitken & Segara, 2004;Florianová, 2015;Yip & Lai, 2009;Clarke et al, 2011;Wong et al, 2018) perkembangan waran baru yang disertakan saat pengumuman di Indonesia tidaklah bertambah, namun berkurang dari jumlahnya pada tahun 2008.…”

“…Chung et al (2014), Xiao et al (2013), Chung & Hseu (2006) dan Chen & Wu (2001) menemukan abnormal return saham positif pada saat peristiwa pencatatan waran. Namun, Wong et al (2018), Clarke et al (2011) dan Aitken & Segara (2004) menyimpulkan abnormal return saham negatif diakibatkan oleh peristiwa pencatatan waran. Untuk jatuh tempo pun hasil dari penelitian sebelumnya juga bervariasi bahwa saat waran jatuh tempo in the money, Wong et al (2018), Chen & Liao (2010), Chiang (2014), Chung et al (2014), Xiao et al (2013) dan Klemkosky (1978) mendapat hasil abnormal return negatif signifikan pada saat jatuh tempo.…”

“…Untuk jatuh tempo pun hasil dari penelitian sebelumnya juga bervariasi bahwa saat waran jatuh tempo in the money, Wong et al (2018), Chen & Liao (2010), Chiang (2014), Chung et al (2014), Xiao et al (2013) dan Klemkosky (1978) mendapat hasil abnormal return negatif signifikan pada saat jatuh tempo. Untuk out of the money, Tang & Wang (2011), Clarke et al (2011) dan Chen & Liao (2010) menyimpulkan bahwa waran yang berakhir out of the money tidak akan menghasilkan abnormal return pada harga saham.…”

“…Hal ini dikarenakan oleh beberapa hal, seperti strategi investasi dengan membeli saham dimana saham tersebut juga diinvestasikan oleh insider (orang dalam perusahaan), , terhadap pasar saham yang disertainya dikarenakan kurangnya dorongan tekanan pada harga saham dari pihak penerbit waran yang menandakan bahwa pihak penerbit tidak berupaya untuk melakukan lindung nilai yang menutupi exposure dari kerugian yang akan dihasilkan jika waran berakhir in the money. Dari absennya aktivitas lindung nilai dari pihak penerbit, investor memberikan pandangan yang negatif terhadap kurang keterlibatannya pihak penerbit waran Clarke et al (2011). juga menjelaskan bahwa adanya abnormal return saham yang diakibatkan dari pencatatan waran disebabkan oleh sebuah pihak dengan informasi dalam yang sangat kuat yang menjadi sorotan pada publik akan aktivitas yang dilakukannya menjadi sebuah sinyal pada pemain pasar lainnya.Hasil yang serupa juga ditemukan oleh peneliti lain Wong et al (2018).…”