The Impact of Posyandu Cadre Training on the IYCF-Related Knowledge, Attitudes, and Communication Skills

Abstract

BACKGROUND: Undernutrition, malnutrition, and stunting all have a detrimental effect on the developing newborn. Nutzritional problems are prevented when the mother and family provide proper nutrition, which involves assistance from the community. Support from the community must be established through the empowerment of posyandu cadres who educate and motivate mothers and families about proper infant and young child feeding (IYCF). AIM: The study’s objective was to assess the impact of complementary feeding training on infant feeding patterns. METHODS: The study employed an incomparable control group. The sample consists of 50 currently active posyandu cadres (25 persons in the intervention group and 25 persons in the control group). Analysis was performed using the t test, independent t test, Wilcoxon, and Mann–Whitney test. RESULTS: Significant changes in knowledge, attitudes, and communication abilities were discovered between cadres who received training (intervention group) and those who did not (control group) before to and during the intervention. Cadres who have been taught have a significant impact on baby feeding practices. CONCLUSION: It was recommended that health cadres be included into health promotion activities, particularly IYCF for women and families.

Edukasi Gizi Seimbang Balita Dan Mpasi-Lokal “Ikan Kembung Como” Pada Kader Posyandu Rw 021 Serua Ciputat Tangerang Selatan

“…Kader posyandu yang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang baik sangat penting karena mereka dapat mendorong pemberdayaan ibu, dukungan keluarga dan kualitas pemberian makan bayi dan anak sehingga dapat meningkatkan gizi balita. (Ekayanthi, Susilawati, & Pramanik, 2022).…”

“…Sikap mengacu pada cara pandang mental seseorang terhadap peristiwa yang menghasilkan perilaku terhadap orang lain, ide, objek atau kelompok tertentu. Salah satu sikap mengenai praktik MPASI adalah pemberian makanan tambahan berdasarkan usia bayi, tekstur, dan frekuensi makan (Ekayanthi et al, 2022).…”

“…Perilaku tentang pemberian MPASI sangat penting karena berkaitan dengan pada status gizi anak. Dengan bertambahnya pengetahuan ibu tentang MPASI, maka pemenuhan zat gizi yang dibutuhkan anak akan terpenuhi (Ekayanthi et al, 2022). Perilaku seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor predisposisi, yang diwujudkan dalam demografi (usia, pendidikan, pekerjaan, lokasi, pendapatan atau ekonomi), pengetahuan sikap, kepercayaan, nilai dan lain-lain; faktor pendukung (enabling factor), yang terwujud dalam lingkungan fisik, ketersediaan atau kekurangan sarana atau fasilitas kesehatan seperti puskesmas, obat-obatan, alat steril, iklan dan lainlain; faktor penguat yang diwujudkan dalam sikap dan dukungan tenaga kesehatan atau tenaga lain, dukungan keluarga dan lain-lain (Juwita, Sitorus, & Hanum, 2020).…”

Pemanfaatan Pangan Lokal sebagai Upaya Pencegahan Balita Stunting di Desa Ciaruteun Udik

“…Keterlibatan kader posyandu juga penting dalam upaya memperkuat ketahanan pangan masyarakat melalui pembekalan pengetahuan pangan dan gizi. Dukungan masyarakat perlu dibangun melalui pemberdayaan kader posyandu untuk dapat mendidik dan memotivasi ibu dan keluarga tentang pemberian makan yang tepat pada bayi dan anak (Ekayanthi et al, 2022). Melalui kegiatan pelatihan tentang pengolahan dan pemanfaatan pangan lokal cukup baik untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader (Elvandari et al, 2022).…”