2005
DOI: 10.1016/j.fcr.2004.05.005
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

The growth and yield of rubber at maturity is improved by intercropping with banana during the early stage of rubber cultivation

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

1
13
0
9

Year Published

2014
2014
2022
2022

Publication Types

Select...
6
2

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 44 publications
(23 citation statements)
references
References 8 publications
1
13
0
9
Order By: Relevance
“…Annual girth growth of rubber tree in the mature phases showed stability, and the stability of annual girth growth correlated negatively with the stability of yield [21]. A logistic equation was fitted to girth data of rubber tree in order to assess intercropping effect in immature period [22]. At present, this seasonal girth of rubber tree was reported less.…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…Annual girth growth of rubber tree in the mature phases showed stability, and the stability of annual girth growth correlated negatively with the stability of yield [21]. A logistic equation was fitted to girth data of rubber tree in order to assess intercropping effect in immature period [22]. At present, this seasonal girth of rubber tree was reported less.…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…Oleh karena itu, pertumbuhan tanaman karet pola tumpang sari sorgum menjadi lebih baik dan tumbuh lebih dari kondisi normal dibandingkan pertumbuhan tanaman karet pola tumpang sari bibit batang bawah. Hasil penelitian Rodrigo et al (2005), menunjukkan bahwa pertumbuhan karet masa TBM dipengaruhi oleh adanya tanaman sela terutama pada aspek peningkatan pertumbuhan karet yang berkelanjutan, ketebalan kulit, hasil lateks, d a n m e m p e r s i n g k a t m a s a T B M dibandingkan dengan tanaman karet pola monokultur.…”
Section: Respon Tumpang Sari Sorgum Terhadap Pertumbuhan Karet Dan Prunclassified
“…( 1 9 9 8 ) j u g a merekomendasikan bahwa tanaman tomat, lada, kacang tunggak, jagung, dan kedelai dapat digunakan sebagai tanaman sela karet. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa p e r t u m b u h a n t a n a m a n k a r e t b e l u m menghasilkan tidak terpengaruh dengan keberadaan tanaman sela (Rodrigo et al 2005). Selain itu, dalam suatu sistem tumpang sari, sumber daya alam seperti lahan, nutrisi tanah, air, dan sinar matahari dapat dimanfaatkan secara lebih efektif (Willey,1990;Rodrigo et al 2001;Gao et al 2009).…”
unclassified
“…Banyak hasil penelitian menunjukkan bahwa per ubahan iklim mikro yang dipengaruhi oleh keberadaan tanaman sela ternyata mempunyai pengaruh yang positif terhadap fotosintesis dan pertumbuhan tanaman karet (Nugawela, 1989;Rodrigo et al 1997;Rodrigo et al 2000;Rodrigo et al 2001;Rodrigo et al 2005). Beberapa hasil penelitian lainnya juga menunjukkan bahwa dengan sistem tumpang sari diperoleh peningkatan efisiensi penggunaan radiasi matahari (Tsubo et al 2001;Awal et al 2006;Gao et al 2009), efisiensi penggunaan nutrisi tanah (Benites et al 1993;Li et al 2001;Rowe et al 2005;Gao et al 2009), efisiensi penggunaan air (Reddy dan Willey, 1981;Morris dan Garrity, 1993;Mandal et al 1996;Walker dan Ogindo, 2003;Gao et al 2009), dan efisiensi penggunaan lahan (Dhima et al 2007;Zhang et al 2007;Gao et al 2009).…”
unclassified
See 1 more Smart Citation