The Future of Carica papaya Leaf Extract as an Herbal Medicine Product

Abstract

Carica papaya (papaya) leaf extract has been used for a long time in a traditional medicine to treat fever in some infectious diseases such as dengue, malaria, and chikungunya. The development of science and technology has subsequently made it possible to provide evidence that this plant is not only beneficial as an informal medication, but also that it has scientifically proven pharmacological and toxicological activities, which have led to its formal usage in professional health care systems. The development of formulations for use in nutraceuticals and cosmeceuticals has caused this product to be more valuable nowadays. The use of good manufacturing practice (GMP) standards, along with the ease of registering this product facilitated by policies of the national government, will absolutely increase the value of papaya leaf extract as a vital nutraceutical and cosmeceutical products in the near future. In this article, we review the potential of papaya leaf extract to be a high-value commodity in terms of its health effects as well as its industrial benefits.

Phytochemistry and nutraceutical properties of Carica papaya (Linn.): A review

“…Antibacterial, Antiviral, Antitumor, Hypoglycemic, Anti-Inflammatory, Anti Dengue [13] Malaria, Jaundice [14] Chikungunya [15] Anticancer, Antiproliferative, Antimetastatic [16] Increase Breast Milk, Constipation, Gonorrhea, Fracture Healing, Indigestion, Yellow Fever, Tonsillitis, Ulcerative, Stomatitis, Gingivitis [17] Sickle Cell Anemia [18] 2. Root Antibacterial [19] Antiulcer [20] Urine Problem, Dyspepsia [21] 3.…”

Uji aktivitas antibakteri gel fraksi n-heksan dan etil asetat ekstrak etanol daun pepaya (Carica papaya L.) sebagai anti jerawat

“…Dalam studi identifikasi fitokimia, telah dilaporkan bahwa pepaya mengandung banyak komponen bioaktif seperti flavonoid, alkaloid, karbohidrat, saponin, glikosida, fitosterol, fenolat, terpenoid, dan tanin yang menunjukkan potensi terapeutik. 1,2 Studi lain terkait senyawa fitokimia pada daun pepaya yang telah diidentifikasi juga mengkonfirmasi bahwa senyawa utama pada pepaya adalah senyawa kelas flavonoid seperti apigenin, catechin, deoxyquercetin, hesperitin, isorhamnetin, kaempferol, myricetin, naringenin, asam protocatechuic, quercetin, dan rutin. Sedangkan buahnya diperkaya oleh asam amino, protein, karbohidrat, serat, vitamin C, dan nutrisi lainnya.…”

“…Sedangkan buahnya diperkaya oleh asam amino, protein, karbohidrat, serat, vitamin C, dan nutrisi lainnya. 2 Potensi antibakteri daun pepaya berkaitan erat dengan karakteristik senyawa fenolik yang dikandungnya. Senyawa tersebut memungkinkannya untuk bereaksi dengan protein dalam hal ini terjadi denaturasi protein yang bersifat irreversibel, sehingga membunuh bakteri dengan langsung merusak bagian membran sel bakteri tersebut.…”

“…Penelitian tidak hanya dilakukan pada tingkat organisme, tetapi juga menjelaskan mekanisme seluler, molekuler, dan atomik yang berkaitan dengan kemampuan ekstrak daun pepaya sebagai salah satu obat berbasis bahan alam. 2 Pepaya merupakan salah satu produk agroindustri yang telah dikembangkan oleh berbagai sektor industri. Tanaman ini mudah dibudidayakan dan terbukti memiliki khasiat dan manfaat pada seluruh bagiannya.…”

“…Dimana keamanan ekstrak daun pepaya telah dikonfirmasi oleh para peneliti yang dibuktikan secara akurat baik secara in vitro maupun in vivo dan sampai saat ini, belum ada laporan terkait toksisitas ekstrak daun pepaya terhadap manusia. 2 Di Indonesia, sediaan ekstrak daun pepaya terdaftar sebagai "jamu", dan lebih banyak digunakan sebagai suplemen makanan (pencegahan penyakit) daripada obat. Sedangkan di negara lain seperti di India dan Hungaria ekstrak daun pepaya banyak diproduksi dalam bentuk cosmeceuticals (produk kosmetik) seperti serum, peeling gel, krim, masker, pembersih wajah dan toner.…”