Peningkatan kasus Multidrug-Resistant Tuberculosis (TB-MDR) di dunia menjadi masalah yang harus segera ditangani. Durasi terapi, kejadian tidak dikehendaki (KTD), biaya dapat berpengaruh pada kepatuhan dan keberhasilan pengobatan. Literatur review ini dilakukan untuk mengulas tentang efektivitas terapi dan KTD pengobatan jangka pendek pada pasien TB-MDR.
Literatur review ini melaporkan hasil review artikel dari PubMed, ScienceDirect, dan Google Scholar berupa artikel penelitian berbahasa Inggris tentang terapi TB-MDR dengan pengobatan jangka pendek yang dipublikasikan pada tahun 2018-2022. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel adalah “multi-drug resistant tuberculosis”, “short regimens” or “short-term regimens”, effectiveness, safety” or “adverse events”.
Dari 13 artikel yang diperoleh, regimen all-oral terbukti menjanjikan untuk diimplementasikan dalam pengobatan TB-MDR. Berdasarkan konversi sputum, angka kesembuhan, dan persentase pasien yang menyelesaikan pengobatan, regimen dengan efektivitas terapi tertinggi adalah 6KmMfxPtoCfzHEZ/5MfxCfzEZ sebesar 92,9%, dan terendah 4KmMfxPtoCfzHEZ/5MfxCfzEZ sebesar 63,6%. Regimen all oral dengan atau tanpa Bedaquilin menunjukkan rata-rata efektivitas terapi yang lebih baik (87.04%) daripada regimen yang mengandung injeksi (78.43%). Sementara itu, KTD berat yang muncul adalah meninggal, kardiotoksisitas, hepatotoksisitas dan ototoksisitas. Selain pemantauan keamanan regimen, penelitian dengan regimen ini perlu dikembangkan ke populasi yang lebih besar dan site penelitian yang lebih luas, untuk menemukan regimen baru yang lebih efektif karena bakteri Mycobacterium tuberculosis mudah resisten.