2018
DOI: 10.17503/agrivita.v40i1.1029
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

The Endophytic Bacteria, Salicylic Acid, and their Combination as Inducers of Rice Resistance Against Xanthomonas oryzae pv. oryzae

Abstract: Bacterial leaf damage or blight brought by bacteria Xanthomonas oryzae pv. oryzae (X. oryzae pv. oryzae) is considered as an extremely serious disease of rice worldwide, including Indonesia. Induced resistance using chemical and biological agents was considered as a method to control the disease. The objectives of this research were to analyze of endophytic bacteria (Lysinibacillus sphaericus/L.sphaericus) and salicylic acid as the inducers of rice resistance against X. oryzae pv. oryzae. This study used three… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
4
0
3

Year Published

2019
2019
2022
2022

Publication Types

Select...
5
1

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(7 citation statements)
references
References 26 publications
0
4
0
3
Order By: Relevance
“…Some antagonistic microbe can control pathogens with resistance induction mechanisms, such as Bacillus subtilis and Lysinibacillus sp. (Leiwakabessy et al, 2018;Pieterse et al, 2014). According to Leiwakabessy et al (2018), Lysinibacullus sp.…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…Some antagonistic microbe can control pathogens with resistance induction mechanisms, such as Bacillus subtilis and Lysinibacillus sp. (Leiwakabessy et al, 2018;Pieterse et al, 2014). According to Leiwakabessy et al (2018), Lysinibacullus sp.…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…Beberapa mikroba antagonis dapat mengendalikan patogen dengan mekanisme induksi resistensi, seperti Bacillus subtilis dan Lysinibacillus sp. (Pieterse et al, 2014;Leiwakabessy et al, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Bakteri B. subtilis PGPR merupakan salah satu bakteri antagonis yang mampu menginduksi ketahanan sistemik pada tanaman atau Systemic induced resistance (Pieterse et al, 2014). Menurut Leiwakabessy (2018) Penggunaan konsorsium mikroba antagonis, memiliki kelebihan yaitu mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman, menekan perkembangan patogen, meningkatkan ketahanan tanaman, dan mampu meningkatkan hasil tanaman (Aiman dkk., 2017). Menurut Berendsen (2018), penggunaan konsorsium mikroba antagonis efektif untuk menekan perkembangan penyakit dibandingkan dengan penggunaan tunggal, karena dengan penggunaan konsorsium mikroba antagonis dapat bersinergis.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Aktivitas antibiosis dari bakteri endofit Pantoea aglomerans strain E325 mampu menekan Erwinia amyolovora (Pusey et al, 2011); antagonistik terhadap bakteri endofit Bacillus megaterium BP17 and Curtobacterium luteum TC10 dalam menekan perkembangan nematoda patogen tumbuhan Radopholus similis (Aravind et al, 2009). Beberapa penelitian sebelumnya telah membuktikan bahwa bakteri endofit dapat digunakan sebagai agens hayati, diantaranya sebagai penghasil senyawa bioaktif untuk proteksi tanaman (Melliawati et al, 2006); pengendali nematoda pelukaan akar pada nilam (Harni dan Ibrahim, 2011); antagonis terhadap patogen hawar beludru pada lada (Wulandari et al, 2012); dan sebagai pengendali hayati penyakit darah pada tanaman pisang (Balosi et al, 2014); serta kombinasi antara bakteri endofit dan asam salisilat sebagai penginduksi ketahanan tanaman padi terhadap penyakit hawar daun bakteri (Leiwakabessy et al, 2018). Namun kajian bakteri endofit asal sagu sebagai agens antagonis belum pernah dilakukan.…”
Section: Pendahuluanunclassified