2017
DOI: 10.22460/infinity.v6i1.223
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

THE EFFECT OF PROBLEM POSING APPROACH TOWARDS STUDENTS’ MATHEMATICAL DISPOSITION, CRITICAL & CREATIVE THINKING ABILITY BASED ON SCHOOL LEVEL

Abstract: The background of this study is the school of the new students of mathematics education courses came from grade high, medium and low. Here the writer wants to see how much influence of the school level on new students' critical thinking skills and creative mathematical. The purpose of this study was to examine differences in new students' mathematical disposition, critical & creative thinking ability through the mathematical problem posing approach based on school level (high, medium, low). The method used in … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
1
0
3

Year Published

2018
2018
2023
2023

Publication Types

Select...
6

Relationship

2
4

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(5 citation statements)
references
References 7 publications
(3 reference statements)
0
1
0
3
Order By: Relevance
“…Adapun indikator pemahaman menurut NCTM (Nurjaman & Sari, 2016) Sedangkan kemampuan berpikir kreatif adalah aktivitas berpikir seorang individu untuk memperoleh gagasan baru atau cara baru dalam upaya menyelesaikan permasalahan dan menghasilkan bermacammacam kemungkinan jawaban. Kemampuan berpikir kreatif menurut Sumarmo (Nurjaman & Sari, 2017), meliputi 1) Kelancaran (fluency) meliputi: a) mencetuskan banyak ide, jawaban, penyelesaian masalah, pertanyaan dengan lancar, b) memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan berbagai hal, c) selalu memikirkan lebih dari satu jawaban; 2) keluwesan (flexibility) meliputi: a) menghasilkan gagasan, jawaban, atau pertanyaan yang bervariasi, b) melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda, c) mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda, dan d) mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran; 3) Keaslian (originality) meliputi: a) melahirkan ungkapan yang baru dan unik, b) memikirkan cara yang tidak lazim, dan c) membuat kombinasi yang tidak lazim dari bagianbagiannya; 4) Elaborasi (elaboration) meliputi: a) memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk, b) menambah atau memperinci detil-detil dari suatu obyek, gagasan, atau situasi sehingga menjadi lebih menarik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan pemahaman dan berpikir kreatif siswa MTs pada materi bangun ruang sisi datar.…”
Section: Kata Kunci : Pemahaman Matematik Berfikir Kreatifunclassified
“…Adapun indikator pemahaman menurut NCTM (Nurjaman & Sari, 2016) Sedangkan kemampuan berpikir kreatif adalah aktivitas berpikir seorang individu untuk memperoleh gagasan baru atau cara baru dalam upaya menyelesaikan permasalahan dan menghasilkan bermacammacam kemungkinan jawaban. Kemampuan berpikir kreatif menurut Sumarmo (Nurjaman & Sari, 2017), meliputi 1) Kelancaran (fluency) meliputi: a) mencetuskan banyak ide, jawaban, penyelesaian masalah, pertanyaan dengan lancar, b) memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan berbagai hal, c) selalu memikirkan lebih dari satu jawaban; 2) keluwesan (flexibility) meliputi: a) menghasilkan gagasan, jawaban, atau pertanyaan yang bervariasi, b) melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda, c) mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda, dan d) mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran; 3) Keaslian (originality) meliputi: a) melahirkan ungkapan yang baru dan unik, b) memikirkan cara yang tidak lazim, dan c) membuat kombinasi yang tidak lazim dari bagianbagiannya; 4) Elaborasi (elaboration) meliputi: a) memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk, b) menambah atau memperinci detil-detil dari suatu obyek, gagasan, atau situasi sehingga menjadi lebih menarik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan pemahaman dan berpikir kreatif siswa MTs pada materi bangun ruang sisi datar.…”
Section: Kata Kunci : Pemahaman Matematik Berfikir Kreatifunclassified
“…Menurut Sumarno dalam (Nurjaman & Sari, 2017) (Octafiani, 2015). Model ini mengedepankan penggunaan masalah sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Menurut Anderson (Nahdi, 2015) jika berpikir kritis terus dikembangkan, seseorang akan cenderung mengarah untuk mencari suatu kebenaran, berpikir secara terbuka, dapat menganalisis masalah dengan baik, berpikir secara runtut dan sistematis, penuh rasa ingin tahu, dewasa dalam berpikir, dan dapat berpikir secara mandiri. Hal tersebut sejalan dengan (Nurjaman & Sari, 2017) yang menjelaskan bahwa kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa dari berbagai latar belakang sekolah menengah juga dapat memberikan dampak pada pola pikir siswa itu sendiri. (Istianah, 2013) terdapat empat tahap dalam berpikir kritis, yaitu; (1) Exploring, mengidentifikasi berbagai hal apa saja yang akan dilakukan dalam kondisi yang ada; (2) Inventing, mereview berbagai alat, teknik, dan metode yang dimiliki untuk membantu dalam menghilangkan cara berpikir yang masih tradisional; (3) Choosing, mengidentifikasi dan memilih berbagai ide yang paling mungkin untuk dilaksanakan; (4) Implementing, bagaimana membuat suatu ide dapat diimplementasikan.…”
Section: Pendahuluanunclassified