The Effect of Mindfulness Meditation on Mental Illness among Nurse in ICU and ICCU

Abstract

Critical conditions as one of the main focused in hospital care. This condition required rapid, comprehensive and quality management that carried out by nurses especially in the treatment of cardiovascular disease. This condition caused pressure on the nurse and causes stress. This stress can be overcome by complementary and alternative therapy in the form of mindfulness meditation. The purpose of this study was to identify the effect of mindfulness meditation therapy in reducing stress on nurses in ICU and ICCU. This study is quasy experiment research design through one group pretest posttest approach with respondents were 14. The results of this study indicated that there was decreased in stress before and after intervention with p-value=0000 and stress before and 1 week after intervention with p-value=0.001. Mindfulness therapy can reduce nurse stress.

Aromaterapi Lavender Mempengaruhi Kecemasan Perawat di Rumah Sakit: Studi Quasy Eksperimental

“…Kecemasan perawat menyebabkan trauma sekunder seperti mimpi buruk yang berhubungan dengan pasien, sulit berkonsentrasi, penurunan aktivitas dan sulit tidur (Duffy dkk., 2015) . Oleh karena itu perlu dilakukan manajemen kecemasan dengan aromaterapi lavender (Hatmalyakin, 2019) .…”

“…Ekstrak minyak lavender murni dapat mengurangi kecemasan. Pijatan dan bau lavender terbukti dapat mengurangi kecemasan dan mengatasi kecemasan pada pasien secara umum (Hatmalyakin, 2019) . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inhalasi minyak lavender terhadap penurunan kecemasan perawat .…”

“…Aromaterapi juga dapat menjadi pengobatan alternatif yang sesuai untuk pasien karena dapat mengurangi komplikasi dan biaya. Aromaterapi juga dapat mengatasi respon mual, muntah, dan nyeri yang dirasakan oleh individu (Hatmalyakin, 2019;Yuanto et al, 2018) .…”

“…Aromaterapi lavender ini memiliki kandungan linail asetat dan linalool yang dapat meningkatkan gelombang alfa di otak. Gelombang alfa di otak ini menciptakan kondisi rileks melalui modul neurotransmisi GABAergik terutama pada reseptor GabaA (Hatmalyakin et al, 2019;Ohorella & Simbung, 2022) .…”