“…Dalam fungsinya sebagai salah satu teknik terapi, logoterapi dapat mengurangi rasa putus asa pada penderita (Mohabbat-Bahar, Golzari, Moradi-Joo, & Akbari, 2014) kemudian membimbing para pekerja untuk menyadari keberadaan diri secara utuh (Ulrichová, 2012). Selain membantu mengatasi tingginya tingkat stres pada pekerja akibat tekanan yang tinggi dari atasan, logoterapi juga efektif digunakan sebagai terapi untuk mengurangi (Khaledian & Yarahmadi, 2016) dan mengatasi depresi (Arzani, 2016;Palinggi et al, 2020) yang menimpa seseorang yang mengalami penyakit kronis pada fisik mereka, semisal kanker, gagal ginjal dan berbagai penyakit lainnya (Handayani, Hamid, & Mustikasari, 2017;Mamashli, Okhli, Maryam Fattahi, Hajibeglo, & Bekmaz, 2021;Mardenni, 2018). Lebih lanjut Siadat & Gholami (2019) mengungkapkan bahwa logoterapi juga meningkatkan resiliensi pengguna NAPZA.…”