2019
DOI: 10.20473/cdj.v8i2.2018.104-111
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

The effect of glycerin on the surface hardness and roughness of nanofill composite

Abstract: Background: Present research studied the surface hardness and roughness dependence on polymerization. Polymerization of composites occurs through chain reaction that is induced by free radicals. Oxygen in the air decreases the excitability of the photo initiator, causing polymerization interference. Oxygen inhibition layer (OIL) is formed on the surface. OIL can be reduced by curing the composite through by application of glycerin to the surface. Purpose: To determine the effect of glycerin on the surface hard… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1

Citation Types

0
3
0
1

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 12 publications
(6 reference statements)
0
3
0
1
Order By: Relevance
“…Resin komposit nanofiller dikembangkan untuk memperbaiki kekurangan yang dimiliki resin komposit generasi-generasi sebelumnya seperti mikrofiller dan mikrohibrid karena memiliki efek pemolesan yang lebih baik daripada mikrofiller dan memiliki sifat mekanik yang kuat seperti resin komposit mikrohibrid, yakni berupa kekuatan tekan, kekuatan tarik, dan tingkat keausan (Anusavice, 2013;Asiri et al, 2019). Kombinasi yang unik yaitu nano partikel individual dan nanocluster partikel filler yang berukuran nano (5-20 nm) akan mengurangi jumlah ruang interstistial antara partikel filler, sehingga dapat meningkatkan sifat fisik dan hasil poles yang lebih baik bila dibandingkan dengan resin komposit lain (Rusmayanti et al, 2017) Kehalusan permukaan bahan restorasi perlu dijaga, karena permukaan restorasi komposit yang kasar melebihi batas kritis 0,2 μm menyebabkan risiko terbentuknya plak, karies sekunder, perubahan warna, kerusakan permukaan dan warna tumpatan serta dapat menyebabkan iritasi pada jaringan lunak sekitar (Ansuj et al, 2016;Kawai et al, 2000;Zakiyah et al, 2018) Salah satu faktor yang mempengaruhi kekasaran adalah cairan di dalam rongga mulut yang diserap resin komposit yang berasal dari saliva, maupun makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari (Muawanah et al, 2012) Paparan makanan yang bersifat asam dan ber pH rendah < 7 dapat menyebabkan kerentanan erosi pada permukaan tumpatan dan gigi (Erdemir et al, 2016). Lingkungan yang asam akibat makanan dan minuman yang dikonsumsi terus menerus memiliki kelebihan ion H+ menyebabkan terjadinya ketidakstabilan ikatan kimia pada resin komposit sehingga menyebakan degradasi.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Resin komposit nanofiller dikembangkan untuk memperbaiki kekurangan yang dimiliki resin komposit generasi-generasi sebelumnya seperti mikrofiller dan mikrohibrid karena memiliki efek pemolesan yang lebih baik daripada mikrofiller dan memiliki sifat mekanik yang kuat seperti resin komposit mikrohibrid, yakni berupa kekuatan tekan, kekuatan tarik, dan tingkat keausan (Anusavice, 2013;Asiri et al, 2019). Kombinasi yang unik yaitu nano partikel individual dan nanocluster partikel filler yang berukuran nano (5-20 nm) akan mengurangi jumlah ruang interstistial antara partikel filler, sehingga dapat meningkatkan sifat fisik dan hasil poles yang lebih baik bila dibandingkan dengan resin komposit lain (Rusmayanti et al, 2017) Kehalusan permukaan bahan restorasi perlu dijaga, karena permukaan restorasi komposit yang kasar melebihi batas kritis 0,2 μm menyebabkan risiko terbentuknya plak, karies sekunder, perubahan warna, kerusakan permukaan dan warna tumpatan serta dapat menyebabkan iritasi pada jaringan lunak sekitar (Ansuj et al, 2016;Kawai et al, 2000;Zakiyah et al, 2018) Salah satu faktor yang mempengaruhi kekasaran adalah cairan di dalam rongga mulut yang diserap resin komposit yang berasal dari saliva, maupun makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari (Muawanah et al, 2012) Paparan makanan yang bersifat asam dan ber pH rendah < 7 dapat menyebabkan kerentanan erosi pada permukaan tumpatan dan gigi (Erdemir et al, 2016). Lingkungan yang asam akibat makanan dan minuman yang dikonsumsi terus menerus memiliki kelebihan ion H+ menyebabkan terjadinya ketidakstabilan ikatan kimia pada resin komposit sehingga menyebakan degradasi.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Studies [ 12 , 13 , 14 ] have revealed the importance of resin composite reaction to polymerization in the presence of atmospheric oxygen, as this can affect the surface layer of the resin composite by producing free radicals that can bind to the Bis-GMA monomer and oxygen itself. These oxygen-free radical bonds are characterized by the formation of a stable peroxide radical and are non-reactive.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…This layer contains the residual monomers which, due to decreased conversion, obtain less hardness on the resin composite surface [ 13 ]. Its thickness varies from 2.5 to 50 µm, in visible light-cured resin composites [ 14 ]. Due to this, the use of glycerin is recommended before light-curing the last layer of resin composite, as it forms a physical barrier that optimizes the conditions of light-curing processes by acting as an inhibitor of atmospheric oxygen that converts highly reactive radicals into relatively stable hydroperoxides, allowing a better curing quality in the outermost layer of composite resins [ 15 , 16 ].…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
See 1 more Smart Citation