Abstract:This research aims to analyze the effect of chopping raw material on compost quality and quantity that was made with the biopore infiltration hole method. The composting was done in duplo on the backyard with clay soil type, and the water infiltration rate was 0.3 cm/hour. The holes were made with 10 cm of diameter, 100 cm of depth, and the distance between holes were 50 cm. There were four composition variations on this research i.e 50% yard waste and 50% food waste with and without chopping, 70% food waste a… Show more
“…Takakura yaitu cara pengomposan praktis karena tidak membutuhkan tempat yang luas (Dewilda et al, 2021) dan mempertimbangkan mikroorganisme yang terkandung, udara, dan kelembaban pada kompos (Hibino et al, 2020). Metode ini memakai lubang sebagai jalan keluar masuknya udara, sehingga hal tersebut tidak jarang menjadikan proses kompos nya membutuhkan waktu lama dengan bergantung cuaca (Ruslinda et al, 2021). Wadah penggunaan metode ini biasanya yaitu kotak kecil yang telah mengandung substrat fermentasi (Jiménez-Antillón et al, 2018), karena metode ini melalui proses secara aerobik dimana udara merupakan hal penting.…”
Section: Metode Takakura Gambar 3 Metode Takakuraunclassified
Kenaikan penduduk setiap tahunnya menjadikan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) semakin padat oleh sampah sehingga diperlukannya pengolah sampah seperti pengomposan. Sampah organik dapat diubah menjadi humus dan dimanfaatkan kembali sebagai pupuk dengan pengomposan aerobik. Kompos aerob membutuhkan oksigen, porositas, dan kadar air yang berfungsi sebagai alat stabilisasi limbah padat dengan variabel seperti suhu, kelembaban, dan oksigen. Proses pengomposan memiliki beberapa fase yaitu fase dekomposisi, fase pendinginan, dan fase pematangan. Kualitas kompos dipengaruhi oleh pemilihan teknologi, limbah hijau yang digunakan, tingkat kejenuhan pada wadah yang digunakan untuk pengolahan, rasion C/N, pH, kelembaban, dan lama waktu pengomposan. Pembuatan kompos dengan teknik aerob bisa menggunakan macam-macam metode seperti Metode Vermicomposting merubah cacing menjadi kascing, Metode Takakura menggunakan box atau drum berongga, dan Metode Windrow sistem terbuka dengan tumpukan statis. Berdasarkan kajian literatur bahwa pewadahan ketiga metode tersebut dapat digantikan dengan Composting Bag. Composting Bag merupakan wadah kompos yang dapat digunakan untuk proses pembuatan kompos yang sederhana menggunakan teknik aerob. Berbahan dasar UV Resisten dan memiliki tekstur rongga menjadikan Composting Bag mampu bertahan di berbagai cuaca sehingga kestabilan proses pengomposan terjaga dan memberikan pertukaran udara yang bagus karena oksigen merupakan hal penting bagi pengomposan aerob. Selain itu, Composting Bag menjadi solusi untuk lahan yang sempit.
“…Takakura yaitu cara pengomposan praktis karena tidak membutuhkan tempat yang luas (Dewilda et al, 2021) dan mempertimbangkan mikroorganisme yang terkandung, udara, dan kelembaban pada kompos (Hibino et al, 2020). Metode ini memakai lubang sebagai jalan keluar masuknya udara, sehingga hal tersebut tidak jarang menjadikan proses kompos nya membutuhkan waktu lama dengan bergantung cuaca (Ruslinda et al, 2021). Wadah penggunaan metode ini biasanya yaitu kotak kecil yang telah mengandung substrat fermentasi (Jiménez-Antillón et al, 2018), karena metode ini melalui proses secara aerobik dimana udara merupakan hal penting.…”
Section: Metode Takakura Gambar 3 Metode Takakuraunclassified
Kenaikan penduduk setiap tahunnya menjadikan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) semakin padat oleh sampah sehingga diperlukannya pengolah sampah seperti pengomposan. Sampah organik dapat diubah menjadi humus dan dimanfaatkan kembali sebagai pupuk dengan pengomposan aerobik. Kompos aerob membutuhkan oksigen, porositas, dan kadar air yang berfungsi sebagai alat stabilisasi limbah padat dengan variabel seperti suhu, kelembaban, dan oksigen. Proses pengomposan memiliki beberapa fase yaitu fase dekomposisi, fase pendinginan, dan fase pematangan. Kualitas kompos dipengaruhi oleh pemilihan teknologi, limbah hijau yang digunakan, tingkat kejenuhan pada wadah yang digunakan untuk pengolahan, rasion C/N, pH, kelembaban, dan lama waktu pengomposan. Pembuatan kompos dengan teknik aerob bisa menggunakan macam-macam metode seperti Metode Vermicomposting merubah cacing menjadi kascing, Metode Takakura menggunakan box atau drum berongga, dan Metode Windrow sistem terbuka dengan tumpukan statis. Berdasarkan kajian literatur bahwa pewadahan ketiga metode tersebut dapat digantikan dengan Composting Bag. Composting Bag merupakan wadah kompos yang dapat digunakan untuk proses pembuatan kompos yang sederhana menggunakan teknik aerob. Berbahan dasar UV Resisten dan memiliki tekstur rongga menjadikan Composting Bag mampu bertahan di berbagai cuaca sehingga kestabilan proses pengomposan terjaga dan memberikan pertukaran udara yang bagus karena oksigen merupakan hal penting bagi pengomposan aerob. Selain itu, Composting Bag menjadi solusi untuk lahan yang sempit.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.