The Divergence Between Prophet’s Masjid and  Present Masjid: An Architectural Essay

Deni, Deni; Karsono, Bambang; Mirsa, Rinaldi; Safyan, Adi; Saputra, Eri

doi:10.52088/ijesty.v1i2.136

Cited by 2 publications

(2 citation statements)

References 5 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Order By: Relevance

“…Meski sederhana namun sungguh memiliki kemanfaatan yang baik, ruang-ruang yang ada berfungsi sebagai tempat ibadah salat, belajar agama Islam, tempat bertemu, dan bermusyawarah dari beragam kaum, tempat mengatur strategi perang, tempat pemerintahan Islam dijalankan, dan tempat pengobatan. Pada masa ini ruang-ruang masjid bersifat temporal, ruang yang sama difungsikan untuk kegiatan yang berbeda berdasarkan waktu dan jenis kegiatan secara silih berganti [7], [8].…”

Section: Pengantarunclassified

Kemanfaatan Ruang Salat Utama pada Masjid Al-Hikmah Cunda, Lhokseumawe

Karsono,

Pulungan,

et al. 2023

JLBI

View full text Add to dashboard Cite

Secara etimologi, masjid memiliki arti sebagai tempat sujud yang penuh ketaatan dan kepatuhan. Rasulullah Muhammad SAW dan para sahabat memberi contoh hakikat fungsi masjid bukan hanya dijadikan sebagai tempat ibadah salat saja, namun juga digunakan sebagai tempat berbagai kegiatan yang mencerminkan ketaatan dan kepatuhan kepada Allah SWT. Pada masa itu, masjid berfungsi sebagai pusat kegiatan umat Islam, seperti: pendidikan, dakwah, politik, ekonomi, moral dan sosial, tempat berkumpul dan berdiskusi. Beragam kegiatan dilakukan di dalam masjid sehingga memiliki kemanfaatan ruang yang baik dan tidak terdapat ruang yang mubazir. Pada masa kini, fenomena desain ruang salat utama pada masjid cenderung bergeser menjadi lebih eksklusif dan berfungsi tunggal. Penelitian ini bertujuan mengukur tingkat kemanfaatan ruang pada Masjid Al-Hikmah Cunda, Lhokseumawe, guna mengetahui tingkat dan pola penggunaan ruang salat utama pada waktu salat dan kegiatan diluar waktu salat terkait dengan isu kemubaziran ruang. Penelitian menggunakan metode studi kasus normatif, Al-Qur’an dan Sunnah sebagai rujukan utama untuk menelaah hakikat kemanfaatan ruang salat masjid. Pengumpulan data menggunakan teknik pengamatan teknik kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dengan cara menggambar ulang denah masjid kemudian melakukan pengamatan dengan menghitung jumlah pengguna ruang untuk memperoleh tingkat kemanfaatan ruang. Sedangkan data kualititatif digunakan untuk mengidentifikasi kegiatan selain ibadah salat yang terjadi di ruang salat utama masjid, dengan cara mengamati dan mencatat kegiatan yang terjadi. Penelitian mengungkap rata-rata kemanfaatan ruang salat utama tidak lebih dari 35%. Pada sisi lain kegiatan selain salat jamaah dilakukan di ruang utama meliputi kegiatan belajar Quran, berbuka puasa dan tempat masyarakat bercengkerama setelah salat jamaah.

show abstract

Section: Pengantarunclassified

Kemanfaatan Ruang Salat Utama pada Masjid Al-Hikmah Cunda, Lhokseumawe

Karsono,

Pulungan,

et al. 2023

JLBI

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Manifestation of religious values is the memorial, and the building is used as the Source of spiritual beauty and wonderful art philosophy that provides the soul's gracefulness and purity. The conservation of this construction is more important than converting it into the structure of modern entertainment, which is prohibited in Islam [3].…”

Section: Introductionmentioning

confidence: 99%

Environmental and cultural sustainability of the architectural elements of two historical mosques in historic Jeddah

Waheeb

2023

J. Umm Al-Qura Univ. Eng.Archit.

View full text Add to dashboard Cite

The research reviews the environmental and cultural sustainability of the architectural elements of two mosques in the historical area of Jeddah, Al-Shafi’i Mosque and Al-Mimar Mosque. Through the research methodology, the environmental and cultural sustainability of the two mosques in the historical Jeddah area were compared, as how they were treated and reused in different ways and the architectural elements were analyzed. The results of the research indicate that sustainability. The environment is rebuilding some walls, reducing waste by using existing walls, not using new materials as much as possible, and reducing the entry of solar radiation into the building through wooden windows (Roshan). As for cultural sustainability, it is through contributing to a pioneering project that achieves the rehabilitation of the mosque to increase the number of worshipers and its use by visitors and residents of the city of Jeddah to be a distinguished center for reviving the meetings of the people of old Jeddah and enriching the social environment. As for economic sustainability, it is through the financial return of commercial activities around the mosque, the creation of job opportunities for Saudi youth, and the work of a distinguished pioneering project to encourage government agencies and real estate owners in the historical area of Jeddah, to carry out similar projects that support the development and economic sustainability, and achieve the vision of the Kingdom of Saudi Arabia 2030, as the most important recommendation for research.

show abstract

The Divergence Between Prophet’s Masjid and Present Masjid: An Architectural Essay

Cited by 2 publications

References 5 publications

Kemanfaatan Ruang Salat Utama pada Masjid Al-Hikmah Cunda, Lhokseumawe

Kemanfaatan Ruang Salat Utama pada Masjid Al-Hikmah Cunda, Lhokseumawe

Environmental and cultural sustainability of the architectural elements of two historical mosques in historic Jeddah

Contact Info

Product

Resources

About