The Determining Factors of Local Own-Source Revenue of Tourism Sector in DIY

Abstract

Tourism is perceived as an economic engine that generates foreign exchange for economic development in a country, including in Indonesia. However, in principle, tourism has a broader fundamental spectrum of development for a country. This study aimed to determine to what extent the effect of population, Gross Regional Income per Capita, and number of restaurants affects the number of tourist visits and then how the impact of these various variables on regional economic performance, namely the Local Own-Source Revenue of Tourism Sector. This study used 25 secondary data from the Central Bureau of Statistics, Yogyakarta Tourism Office, namely DIY Tourism Statistics, various publications during the 2015-2019 period. The technique of data analysis used path analysis. The results of this study showed that the Gross Domestic Product per capita, the number of restaurants and tourist visits had a positive and significant effect on Local Own-Source Revenue of Tourism Sector and the number of tourist visits mediated the effect of population to Local Own-Source Revenue (LOSR) of Tourism Sector.

Analisis Pengaruh Sektor Pariwisata Dan PDRB Terhadap Pad Kabupaten/Kota Di Provinsi Bali

“…Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel kunjungan wisatawan berpengaruh positif dan signifian terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten/Kota Provinsi Bali, karena tingkat signifikan variabel kunjugan wisatawan < 0,05 yaitu sebesar 0.0068. Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Burhanudin & Agnes (2020) yang menunjukkan bahwa jumlah PDRB berpengaruh positif signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah di Yogyakarta. Feriyanto (2020) menyatakan bahwa penanaman modal dalam negeri dan jumlah wisatawan mendorong meningkatkan PDRB sehingga mempercepat pertumbuhan ekonomi, dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi akan berdampak juga dengan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).…”

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Kabupaten/Kota Di Kawasan Sarbagita Provinsi Bali

“…Nilai Koefisien 𝛽 1 sebesar 0,529 memiliki arti bahwa apabila PDRB Per Kapita meningkat sebesar 1 persen, maka Pendapatan Asli Daerah akan meningkat sebesar 0,529 persen dengan asumsi variabel lainnya konstan. Melalui peningkatan PDRB, akan meningkatkan pendapatan pemerintah daerah yang dapat digunakan untuk membiayai program pemerintah atau pembangunan fasilitas dan infrastruktur, sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitasnya (Indriyani, 2021). Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Halim (2004), yang menyatakan semakin tinggi pendapatan seseorang maka akan semakin tinggi pula kemampuan seseorang untuk membayar (ability to pay) berbagai pungutan yang ditetapkan pemerintah.…”