Studi ini menyelidiki hubungan antara religiusitas dan kecemasan di antara 120 karyawan pusat diagnostik selama pandemi COVID-19. Pengambilan sampel non-probabilistik dilakukan dengan menggunakan skala kecemasan dan religiusitas dengan skor yang dapat diandalkan. Analisis statistik menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan (r = -0,362, p = 0,000) antara religiusitas dan kecemasan, sehingga mendukung hipotesis penelitian. Temuan ini menunjukkan bahwa tingkat religiusitas yang lebih tinggi berhubungan dengan tingkat kecemasan yang lebih rendah selama pandemi, dimana religiusitas menjelaskan 13,1% varians sementara 86,9% disebabkan oleh faktor-faktor lain. Studi ini menyoroti potensi peran religiusitas dalam mengurangi kecemasan selama krisis kesehatan, dan menawarkan wawasan berharga bagi para peneliti dan praktisi di bidang psikologi dan kesehatan mental.Highlight:
Hubungan Signifikan: Penelitian ini mengungkap korelasi positif antara religiusitas dan tingkat kecemasan selama pandemi COVID-19, sehingga memberikan bukti empiris mengenai peran religiusitas dalam kesejahteraan psikologis.
Varians yang Dijelaskan: Penelitian menunjukkan bahwa religiusitas menjelaskan 13,1% varians tingkat kecemasan di antara karyawan pusat diagnostik, dan menekankan potensinya sebagai mekanisme penanggulangan yang berharga di saat krisis.
Implikasi terhadap Praktik: Temuan dari penelitian ini menunjukkan implikasi praktis bagi para profesional dan organisasi kesehatan mental dalam mengenali dan memanfaatkan religiusitas sebagai sumber daya untuk mengurangi kecemasan pada petugas layanan kesehatan dan seterusnya selama keadaan darurat kesehatan global.
Kata Kunci: Religiusitas, Kecemasan, Pandemi COVID-19, Pegawai Diagnostic Center, Kesejahteraan Psikologis