2020
DOI: 10.24198/jkg.v32i1.18013
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Temuan kista dentigerus rahang atas dengan perluasan kavum nasal dan sinus maksilaris melalui CBCT dan panoramik radiograf

Abstract: Kista dentigerous atau kista folikuler merupakan kista odontogenik yang terbentuk selama perkembangan gigi dan terbentuk karena akumulasi cairan di rongga folikuler pada gigi yang belum erupsi. Lokasi gigi-gigi yang sering berhubungan dengan kista dentigerous adalah gigi M3 rahang bawah, C rahang atas, P rahang bawah dan jarang pada gigi M3 rahang atas. Kista dentigerous yang berkaitan dengan gigi supernumerari dan sinus maksilaris sangat jarang ditemukan. Panoramik dan CBCT dapat dilakukan untuk melihat kasus… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2021
2021
2021
2021

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(4 citation statements)
references
References 9 publications
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Pemeriksaan klinis menunjukkan adanya gigi yang hilang dan pembengkakan, indurasi positif, terjadi asimetri wajah dan kemungkinan adanya fraktur patologis. 2,3,4 Gambaran radiologi kista dentigerous berbatas jelas, unilokuler dan kadang-kadang tampak multilokuler yang radiolusen berhubungan dengan mahkota gigi yang tidak erupsi. Beberapa peneliti menyatakan bahwa lesi yang diangggap sebagai kista merupakan daerah dengan radiolusennya paling sedikit berdiameter 3 -4 mm.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 3 more Smart Citations
“…Pemeriksaan klinis menunjukkan adanya gigi yang hilang dan pembengkakan, indurasi positif, terjadi asimetri wajah dan kemungkinan adanya fraktur patologis. 2,3,4 Gambaran radiologi kista dentigerous berbatas jelas, unilokuler dan kadang-kadang tampak multilokuler yang radiolusen berhubungan dengan mahkota gigi yang tidak erupsi. Beberapa peneliti menyatakan bahwa lesi yang diangggap sebagai kista merupakan daerah dengan radiolusennya paling sedikit berdiameter 3 -4 mm.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Beberapa peneliti menyatakan bahwa lesi yang diangggap sebagai kista merupakan daerah dengan radiolusennya paling sedikit berdiameter 3 -4 mm. 1,3,4 Pada kasus kista dentigerous disertai gigi supernumerary, lesi tampak berkembang dalam aspek lateral, sehingga diperlukan pencitraan yang tepat untuk melihat arah perluasan lesi. Salah satu pencitraan yang dapat digunakan untuk melihat lokasi dan perluasan kista dentigerous adalah dengan menggunakan radiograf CBCT.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 2 more Smart Citations