2014
DOI: 10.15408/aj.v8i2.5133
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Telaahan Konversi Tembakau, Suatu Tinjauan Ekonomi

Abstract: Para peneliti kesehatan menemukan bahwa, rokok adalah penyebab dominan penyakit kanker,paru-paru dan penyakit serius lainnya. Konvensi Internasional melalui Konvensi Pengendalian Tembakau bertujuan untuk melindungi generasi muda dari penyakit serius yang disebabkan oleh dampak dari rokok. Larangan merokok tersebut, berimbas pada kegiatan pengembangan tembakau diseluruh dunia termasuk  Indonesia. Konversi harus memperhatikan seluruh aspek, baik teknis, ekonomi dan sosial budaya. Jika dipaksakan mengkonversi tem… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Nuhung dan Adilah berpendapat sama bahwa pengendalian tembakau tanpa mencari substitusi lain dan tanpa menurunkan tingkat perokok hanya akan mempengaruhi ekonomi Indonesia terutama dalam hal import dan eksport. Maka dari itu, komoditi pengganti sangat diperlukan untuk mendongkrak kestabilan ekonomi Indonesia (Nuhung, 2014;Rachmad 2016).…”
Section: Tinjauan Pustakaunclassified
“…Nuhung dan Adilah berpendapat sama bahwa pengendalian tembakau tanpa mencari substitusi lain dan tanpa menurunkan tingkat perokok hanya akan mempengaruhi ekonomi Indonesia terutama dalam hal import dan eksport. Maka dari itu, komoditi pengganti sangat diperlukan untuk mendongkrak kestabilan ekonomi Indonesia (Nuhung, 2014;Rachmad 2016).…”
Section: Tinjauan Pustakaunclassified
“…Saat ini Indonesia termasuk negara produsen tembakau terbesar ke-lima di dunia dan karena pengembangan tembakau di Indonesia sudah berlangsung lama, sehingga pembudidayaan temabakau dikalangan masyarakat sudah menjadi budaya masyarakat Indonesia dan sebagian besarnya merupakan perkebunan rakyat dan bisnis tembakau mampu menciptakan kesempatan kerja, devisa, serta cukai yang berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Dengan demikian, pengembangan tembakau tidak hanya terkait dengan petani saja tetapi juga industri rokok dan konsumen (Nuhung, 2014) Di Indonesia saat ini, tanaman tembakau telah dibudidayakan hampir di seluruh provinsi dengan area tanam terbesar berada di Jawa Timur 48%, Nusa Tenggara Barat 24%, dan sisanya 28% di provinsi lainnya (Djajadi, 2015). Tembakau tersebut memiliki karakteristik ekologi yang berbeda yang disebabkan oleh kondisi lingkungan sehingga berpengaruh pada morfologi dan karakteristik tembakau (Suwarso, 2014).…”
unclassified