Telaah Enterprise Risk Management melalui Corporate Governance dan Konsentrasi Kepemilikan

Abstract

Enterprise risk management merupakan suatu strategi yang digunakan untuk mengevaluasi dan mengelola semua risiko perusahaan. Hal ini pada dasarnya merupakan rangkaian untuk meminimalisir tingkat risiko sampai batas yang dapat diterima. Oleh karena itu, enterprise risk management memiliki peranan penting karena merupakan proses identifikasi, pengukuran dan kontrol keuangan dari sebuah risiko dari sebuah kegiatan yang dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian pada perusahaan tersebut (Dito dan Etna 2012). Pengungkapan manajemen risiko merupakan satu solusi untuk membantu mengembalikan kepercayaan publik dan mengontrol aktivitas manajemen sehingga dapat meminimalisir terjadinya praktik kecurangan pada laporan keuangan. Penerapan pengungkapan manajemen risiko dan pengelolaannya erat ka itan nya dengan pelaksanaan Good Corporate governance, yaitu prinsip transparansi yang menuntut diterapkannya EnterpriseWide Risk Management (Meizaroh dan Lucyanda 2011). Penerapan dan pengungkapan enter prise risk management merupakan salah satu sinyal yang diberikan perusahaan dalam pelaksanaan good corporate governance (Meizaroh dan Lucyanda 2011).Mengelola risiko merupakan suatu keprihatinan yang mendasar dalam lingkungan bisnis global dan sebagai akibat dari banyaknya perusahaan bangkrut. Stakeholder dan pembuat kebijakan (management) telah mengklaim melakukan pengawasan yang lebih dari beragam risiko bisnis yang dihadapi serta bertujuan memastikan akses modal keuangan dan sumber daya lain yang

Pengaruh Dewan Komisaris, Komite Direksi dan Enterprise Risk Management Disclosure terhadap Nilai Perusahaan

“…Manurung & Kusumah (2016) menyatakan komisaris independen berpengaruh positif terhadap enterprise risk management. Hasil penelitian Mishra & Kapil (2018) menunjukkan komisaris independen berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan.…”

Determinant of Downward Auditor Switching

“…In this research, ownership seen by significant intervention (above 5 percent ownership) (Hudaib & Cooke, 2005), measured by percentage of foreign/managerial/institutional ownership. Even though ownership in ASEAN is dominated by family, family shareholders maximize their wealth by focusing more on "tunneling" it out from other investments than by monitoring of company performance (Juliarto, Tower, Zhan, & Rusmin, 2013;Manurung & Kusumah, 2016). On the other hand, managerial ownership is an effective mechanism to align shareholders and managers interests in ASEAN (Juliarto, Tower, Zhan, & Rusmin, 2013), including in increasing financial reporting.…”

Peran Entrenchment Effect Dari Konsentrasi Kepemilikan Untuk Peningkatan Kualitas Laba

“…Konsentrasi kepemilikan (OWCON) juga berpengaruh langsung terhadap kualitas laba dengan signifikansi 1% apabila kualitas laba diproksikan de ngan AEM dan 10% apabila diukur dengan REM. Berdasarkan temuan Grougiou et al (2014) dan Manurung & Kusumah (2016) hasil tersebut mengategorikan konsentrasi kepemilikan sebagai variabel quasi mode rating.…”