Tantangan Dan Upaya Guru Profesional Di Era Revolusi 5.0

Abstract

Pada Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 dikatakan bahwa guru merupakan pendidik profesionaldengan tugas utama mendidik, membimbing, mengarahkan, menilai dan mengevaluasi peserta didikpada Pendidikan anak usia dini jalur Pendidikan formal, dasar dan menengah. Peran guru bukan sekadarmenjelaskan materi di sekolah, tetapi guru dituntut sebagai pilar pembentuk akhlak siswa. Era revolusi5.0 guru dituntut untuk menjawab seiring dengan perkembangan zaman dengan terus melakukanupgrading diri dan memanfaatkan internet untuk peningkatan aktivitasnya. Guru harus lebih berperansebagai fasilitator, harus mampu memanfaatkan teknologi digital untuk mendesain pembelajaran kreatifyang dapat membuat peserta didik untuk lebih aktif juga berpikir kritis. Guru juga dituntut untukmenjadi inspirasi untuk peserta didik dalam menerapkan algoritma berpikir dalam pengembangan dirimanusia. Pendidikan yang sangat dibutuhkan saat ini adalah pendidikan yang dapat mengintegrasikanpendidikan karakter dengan pendidikan yang dapat mengembangkan seluruh dimensi anak baik itusecara kognitif, fisik, emosional, kreativitas, dan spiritual. Dengan model pendidikan yang dapatmembentuk orientasi anak menjadi manusia yang utuh. Kualitas peserta didik menjadi unggul tidakhanya dalam aspek kognitif, namun juga karakter yang lebih baik dari setiap individu. Hal ini sejalandengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (UU No. 17 Tahun 2007)yang membahas tentang pewujudan masyarakat yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya,dan beradab berdasarkan Pancasila. Salah satu cara merealisasikan pendidikan karakter dengan tujuanmembentuk manusia Indonesia bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, melaksanakan sesuai dengannorma yang berlaku, mematuhi hukuman yang berlaku, menjalin interaksi yang baik antar umatberagama, budaya, ras, suku, dan budaya, dapat menerapkan nilai-nilai luhur.