“…Citrus aurantifolia S. memiliki potensi yang besar sebagai aktivator karena kandungan asam organik berupa asam sitrat yang nilainya 10 kali lebih tinggi dibandingkan asam sitrat dari jeruk keprok, enam kali dari jeruk manis. Citrus aurantifolia S. mengandung asam sitrat 7-8% dari berat buah, asam amino, minyak atsiri, damar, glikosida, asam sitrun, lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang, vitamin B1 dan C (Shanmugan et al, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Asam sitrat atau masyarakat lebih mengenal sebagai kecutan atau citrun memiliki 3 buah gugus fungsi asam sitrat dan 1 alkohol, dan terakhir asam tartrat memiliki 2 buah alkohol dan 2 buah asam karboksilat. Beragamnya gugus fungsi yang dimiliki asam bahan alam sangat berpotensi membuat proses aktivasi gugus fungsi menjadi lebih maksimal dan membuat kemampuan adsorbsi juga semakin baik (Shanmugan et al, 2021).…”
Bojonegoro memiliki bentangan pegunungan kapur, sehingga banyak sumber air di sekitar gunung kapur yang memiliki kualitas buruk. Solusi untuk masalah kesadahan air adalah dengan menggunakan pemanasan, namun teknik ini gagal untuk senyawa refraktori. Selain dipanaskan, solusi lain adalah disaring dan ditambah arang aktif, namun masalahnya adalah banyak arang aktif yang produksinya masih menggunakan asam sintetik dan hal ini bertentangan dengan 12 prinsip green chemistry. Tujuan dari riset ini adalah mensubtitusi asam sintetik dengan asam bahan alam dan juga mengetahui signifikansi kerja dari asam bahan alam dalam aktivasi arang aktif. Subtitusi asam sintetik dengan asam bahan alam sebagai aktivator arang adalah keterbaruan dari riset ini, karena selama ini penelitian masih berfokus pada modifikasi asam, belum mempertimbangkan pentingnya penerapan 12 prinsip green chemistry.Penelitian ini diawali dengan produksi arang, lalu aktivasi dengan beragam asam, dan terakhir pengujian performa. Asam bahan alam didapat dari pasar pasar tradisional di Bojonegoro, sementara untuk sampel air sadar adalah sampel simulasi. Hasil dari riset adalah asam bahan alam dapat digunakan sebagai aktivator untuk mengaktivasi arang, hal ini terlihat dari hasil presentase kemampuan adsorbsi, didapatkan bahwa arang aktif yang diproduksi dengan Citrus aurantifolia S. dapat menurunkan sebanyak 29,05%; arang aktif dengan Averrhoa bilimbi L. sebesar 37,50%; dan dengan aktivator HCl sebesar 19,89%. Hasil yang didapat mengindikasikan bawah riset ini memenuhi prinsip nomor 7 dari 12 prinsip green chemistry pada bidang produksi arang aktif.
“…Citrus aurantifolia S. memiliki potensi yang besar sebagai aktivator karena kandungan asam organik berupa asam sitrat yang nilainya 10 kali lebih tinggi dibandingkan asam sitrat dari jeruk keprok, enam kali dari jeruk manis. Citrus aurantifolia S. mengandung asam sitrat 7-8% dari berat buah, asam amino, minyak atsiri, damar, glikosida, asam sitrun, lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang, vitamin B1 dan C (Shanmugan et al, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Asam sitrat atau masyarakat lebih mengenal sebagai kecutan atau citrun memiliki 3 buah gugus fungsi asam sitrat dan 1 alkohol, dan terakhir asam tartrat memiliki 2 buah alkohol dan 2 buah asam karboksilat. Beragamnya gugus fungsi yang dimiliki asam bahan alam sangat berpotensi membuat proses aktivasi gugus fungsi menjadi lebih maksimal dan membuat kemampuan adsorbsi juga semakin baik (Shanmugan et al, 2021).…”
Bojonegoro memiliki bentangan pegunungan kapur, sehingga banyak sumber air di sekitar gunung kapur yang memiliki kualitas buruk. Solusi untuk masalah kesadahan air adalah dengan menggunakan pemanasan, namun teknik ini gagal untuk senyawa refraktori. Selain dipanaskan, solusi lain adalah disaring dan ditambah arang aktif, namun masalahnya adalah banyak arang aktif yang produksinya masih menggunakan asam sintetik dan hal ini bertentangan dengan 12 prinsip green chemistry. Tujuan dari riset ini adalah mensubtitusi asam sintetik dengan asam bahan alam dan juga mengetahui signifikansi kerja dari asam bahan alam dalam aktivasi arang aktif. Subtitusi asam sintetik dengan asam bahan alam sebagai aktivator arang adalah keterbaruan dari riset ini, karena selama ini penelitian masih berfokus pada modifikasi asam, belum mempertimbangkan pentingnya penerapan 12 prinsip green chemistry.Penelitian ini diawali dengan produksi arang, lalu aktivasi dengan beragam asam, dan terakhir pengujian performa. Asam bahan alam didapat dari pasar pasar tradisional di Bojonegoro, sementara untuk sampel air sadar adalah sampel simulasi. Hasil dari riset adalah asam bahan alam dapat digunakan sebagai aktivator untuk mengaktivasi arang, hal ini terlihat dari hasil presentase kemampuan adsorbsi, didapatkan bahwa arang aktif yang diproduksi dengan Citrus aurantifolia S. dapat menurunkan sebanyak 29,05%; arang aktif dengan Averrhoa bilimbi L. sebesar 37,50%; dan dengan aktivator HCl sebesar 19,89%. Hasil yang didapat mengindikasikan bawah riset ini memenuhi prinsip nomor 7 dari 12 prinsip green chemistry pada bidang produksi arang aktif.
The crown leaves of pineapple possess a wealth of smooth and glossy silk medium-length fibers, primarily composed of cellulose and lignin, accompanied by constituents such as fats, waxes, pectin, uronic acid, anhydride, pentosan, color pigments, and inorganic substances. These fibers exhibit an anisotropic nature and are characterized by hydrogen bonding interactions, rendering them effective in conjunction with semiconductor oxide (TiO2) through their cellulosic fibrils. The dye extracted from Pineapple Crown Leaves (PCL) using ethanol was subjected to FTIR and UV–visible spectroscopy. The FTIR analysis revealed absorption peaks at 3268 cm−1 and 2922 cm−1, confirming the presence of –OH and –CH stretching attributed to the fibrils within the dye. UV–visible spectroscopy further demonstrated absorption within the visible region of the electromagnetic spectrum. Additionally, a photoluminescence study of the dye showcased emission within the visible range of the electromagnetic spectrum. Subsequently, a solar cell incorporating this dye underwent JV characterization, yielding an efficiency of 1.0034%, along with fill factor, open-circuit voltage, and short-circuit current density values of 0.40644, 0.7058 V, and 3.4906 mA/cm2, respectively. To gain deeper insights and facilitate optimization for large-scale installations, a simulation model utilizing PC1D was proposed to explore the influential parameters of the Dye-sensitized solar cell (DSSC).
Background:
Nanotechnology is a cornerstone of the scientific advances witnessed over the past few years. Nanotechnology applications are extensively broad, and an overview of the main trends worldwide can give an insight into the most researched areas and gaps to be covered.
Objective:
This document presents an overview of the trend topics of the three leading countries studying in this area, as well as Brazil for comparison.
Method:
The data mining was made from the Scopus database and analyzed using the VOSviewer and Voyant Tools software.
Results:
More than 44.000 indexed articles published from 2010 to 2020 revealed that the countries responsible for the highest number of published articles are The United States, China, and India, while Brazil is in the fifteenth position. Thematic global networks revealed that the standing-out research topics are health science, energy, wastewater treatment, and electronics. In a temporal observation, the primary topics of research are: India (2020), which was devoted to facing SARS-COV 2; Brazil (2019), which is developing promising strategies to combat cancer; China (2018), whit research on nanomedicine and triboelectric nanogenerators; the United States (2017) and the Global tendencies (2018) are also related to the development of triboelectric nanogenerators. The collected data are available on GitHub.
Conclusions:
This study demonstrates the innovative use of data-mining technologies to gain a comprehensive understanding of nanotechnology's contributions and trends and highlights the diverse priorities of nations in this cutting-edge field.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.