The declining supply of freshwater is the challenge in modern times and rainwater harvesting (RWH) is an alternative to solve the problem. This paper studies the potency of water saving at Rusunawa Muara Baru (Muara Baru Public Flat) by daily analysis instead of monthly or yearly analysis in order to take into account the rainwater tank’s capacity. The research is performed by projecting the daily rainfall during January 2019 – August 2020 onto the daily water use of the public flat occupants. Because the daily water consumption data does not exist, the paper sets the daily water consumption as per the issued standard and validates it with the real data. The water conservation rate of the RWH is determined by having the factual water usage volume reduced by the stored rainwater volume in daily timescale. The analysis presents 7,55 % water conservation during the research period. and 6,57 % by assuming average annual rainfall for Jakarta region. The daily analysis in this case does not produce different outcome compared to monthly or yearly analysis because the rainwater tank has large volume. However, daily analysis will be relevant when the storage capacity is small..
Abstrak
Ketersediaan air bersih yang semakin sedikit merupakan tantangan di dunia modern dan sistem pemanenan air hujan (SPAH) merupakan salah satu alternatif solusi. Artikel ini meneliti potensi penghematan air di Rusunawa Muara Baru dengan analisis harian, bukan dengan analisis bulanan atau tahunan untuk mempertimbangkan kapasitas tampungan tangki air hujan. Penelitian ini dilakukan dengan memproyeksikan hujan pada Januari 2019 – Agustus 2020 ke kebutuhan air harian dari penghuni rusunawa. Karena data penggunaan air harian tidak ada, penelitian ini mengambil angka berdasarkan standar yang berlaku dan divalidasi dengan kebutuhan air faktual. Lalu, tingkat penghematan air oleh SPAH dihitung dengan mengurangi volume pemakaian air harian dengan volume air hujan yang ditampung secara harian. Hasil analisis menunjukkan bahwa SPAH menghemat air sebesar 7,55 % sepanjang periode penelitian dan 6,57 % dengan curah hujan tahunan rata-rata di wilayah Jakarta. Analisis harian di kasus ini tidak menghasilkan hasil yang berbeda dengan analisis bulanan atau tahunan karena besarnya volume tangki air hujan. Namun, analisis harian akan diperlukan bila kapasitas tampungan bervolume kecil.