Kajian ini dilakukan pada desain stamping die untuk salah satu komponen bodi mobil menggunakan perangkat lunak FTI Forming Suite. Pada umumnya, proses rancang bangun stamping die yang terdapat di perusahaan, diamati melibatkan tujuh hingga sepuluh percobaan sebelum mendapatkan die yang dapat diterima, yang akibatnya meningkatkan biaya die. Dengan menggunakan perangkat lunak, diharapkan jumlah percobaan berkurang karena desain dianalisis terlebih dahulu untuk mengidentifikasi cacat yang tidak diinginkan dalam proses stamping, seperti kerut, robek, dan springback. Tahapan kajian dimulai dengan membandingkan komponen hasil stamping dengan desainnya. Dengan menggunakan pemindai 3D, geometri komponen diperoleh dan dibandingkan dengan model CAD 3D asli untuk memeriksa penyimpangan komponen dari desain aslinya. Perbandingan antara komponen hasil stamping dengan desain asli menunjukkan ketidaksesuaian. Hal ini kemungkinan besar karena desain telah dimodifikasi untuk mencegah cacat stempel. Selanjutnya, desain asli disimulasikan dengan menerapkan gaya blank holder sebesar 109,7 kN. Simulasi pertama pada komponen desain asli menunjukkan bahwa thickness strain sebesar -14,4% dan memiliki kecenderungan kerutan yang kuat. Oleh karena itu, desain dimodifikasi, kemudian dilakukan simulasi lagi pada desain komponen yang dimodifikasi ini. Modifikasi terutama difokuskan pada radius sudut yang diperlukan, juga pada gaya blank holder menjadi 129,2 kN untuk mencegah kerutan dan mengurangi springback. Simulasi kedua menghasilkan formability yang baik, ditunjukkan dengan forming limit diagram (FLD), zona aman, dan springback yang lebih baik, meskipun thickness strain minimum meningkat menjadi -19,2%. Jadi, dengan menggunakan simulasi perangkat lunak, geometri cetakan yang benar dapat diperoleh sebelum pembuatan cetakan untuk menghindari biaya modifikasi die yang tidak perlu selama proses percobaan. Selain itu, jumlah percobaan dapat diminimalkan, sehingga lead time produksi stamping dies menjadi lebih singkat.