Studi Perbandingan Kandungan Phospat Dan N-Nitrogen (Amoniak, Nitrat Dan Nitrit) Pada Tambak Di Wilayah Pesisir Yang Tercemar Dan Tidak Tercemar

Muaddama, Fitratul

doi:10.55678/jikan.v1i1.260

Cited by 3 publications

(3 citation statements)

References 0 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Order By: Relevance

“…Tingginya nilai nitrat pada tambak bisa dipengaruhi oleh lokasi tambak yang berdekatan dengan pemukiman masyarakat (Pamekasan) dan kawasan pertanian (Bangkalan) sehingga lokasi tambak ini akan mendapat pengaruh dari sumber pencemar yang ada di sekitarnya. Sumber pencemar yang dapat mengakibatkan kenaikan kandungan nitrat yaitu limbah rumah tangga, limbah cair dan limbah domestik pertanian, sehingga kondisi nutrien di suatu perairan dapat dipengaruhi dari lokasi serta sumbernya [8,9]. Kandungan nitrat pada air baku dan tambak garam disajikan pada gambar 2.…”

Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified

Kandungan Nutrien Pada Air Baku, Bozem, Kolam Peminihan Dan Meja Kristalisasi Di Tambak Garam

Kartika,

Effendy,

Zain

et al. 2023

zonalaut

View full text Add to dashboard Cite

Tambak garam terdiri dari beberapa kolam dengan fungsinya masing masing. Pada kolam kolam air tersebut terdapat biota mikro lengkap dengan nutrien yang mendukung asupan nutrisinya. Nutrien yang terakumulasi terlalu banyak dalam air akan mempengaruhi kualitas hasil produksi garam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan nutrien yang terdiri dari nitrat, fosfat dan amonia serta pengaruhnya terhadap parameter kualitas air. Penelitian dilakukan pada 2 tambak garam di Kabupaten Bangkalan dan Pamekasan. Pengambilan sampel air dilakukan di air baku, bozem, peminihan, dan meja kristalisasi tambak garam yang kemudian sampel air tersebut dimasukan kedalam botol PET. Selanjutnya, sampel tersebut air dianalisis kandungan nitrat dengan metode brusin disulfanilat (SNI 06-2480-1991), asam askorbat untuk fosfat (SNI 06-6989.31-2005) dan alkalin sitrat untuk amonia (SNI 06-6989.30-2005). Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukan adanya perbedaan kandungan nitrat, fosfat dan amonia yang signifikan pada masing masing tiitk pengambilan sampel. Hal tersebut menunjukkan bahwa tiap kolam dengan kondisi kualitas air dan lingkungan sekitar mempengaruhi kandungan nutrien di air baku garam.

show abstract

Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified

Kandungan Nutrien Pada Air Baku, Bozem, Kolam Peminihan Dan Meja Kristalisasi Di Tambak Garam

Kartika,

Effendy,

Zain

et al. 2023

zonalaut

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Sebaliknya akumulasi bahan organik termasuk nitrat dalam jumlah yang tidak sesuai dengan daya dukung lahan akan berdampak negatif karena akan meningkatkan laju penurunan oksigen (Oxygen depletion rate) (Riza et al, 2015) dalam air dan peningkatan kebutuhan oksigen di sedimen dasar (Sediment oxygen demand) serta menurunkan potensial redoks ke tingkat reduksi. Bila hal ini berlanjut maka akan memperburuk kondisi lingkungan (Muaddama et al, 2018).…”

Section: Nounclassified

Peningkatan Produksi Udang Dan Potensi Pencemaran Perairan Laut Di Kabupaten Sumbawa

Astriana,

Putra,

Ali

2023

TAMBORA

View full text Add to dashboard Cite

Kabupaten Sumbawa merupakan kabupaten dengan wilayah laut terluas dan memiliki desa pesisir terbanyak, yakni 64 desa atau 23,5% dari total jumlah desa pesisir di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Komoditas perikanan budidaya terbesar di Kabupaten Sumbawa adalah udang. Produksi udang terus meningkat dari tahun ke tahun, di tahun 2020 produksi udang mencapai angka 135.270,76 ton/tahun dengan luasan lahan tambak mencapai 3.695,45 hektar. Peningkatan produksi udang diperkirakan menyebabkan dampak terhadap lingkungan. Limbah buangan tambak yang berasal dari kolam budidaya tambak intensif dan tradisional tanpa dikelola terlebih dahulu. Hal ini berpotensi menyebabkan konsentrasi limbah organic terlepas ke lingkungan perairan laut menjadi meningkat bahkan melampaui baku mutu. Artikel ini mendeskripsikan potensi pencemaran yang disebabkan dari produkdi udang ditambak yang ada di Kabupaten Sumbawa. Berapa hal yang menjadi kesimpulan adalah ; bahwa kegiatan pertambakan atau budidaya ditambak yang dilakukan tanpa terkontrol memiliki potensi tinggi mencemari lingkungan hidup khususnya ekosistem perairan yang ada disekitarnya; buangan limbah tambak yang tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan peningkatan kadar amoniak, nitrat, phospat, bahan organic total pada perairan; dan semakin meningkatnya produksi udang dengan penambahan luasan lokasi budidaya maka semakin meningkat juga potensi pencemaran perairan.

show abstract

“…C. furca was dominantly found in Cikunyinyi Bay which is the location of intensive shrimp farming. Such conditions are thought to be caused by fertilizer and feed waste in shrimp farming activities (Muaddama et al 2018). Phosphorus fertilizers that are generally applied to shrimp farming are super phosphate and triple super phosphate (Supono 2018).…”

Section: Chaetoceros Didymusmentioning

confidence: 99%

Autoecology of Ceratium furca and Chaetoceros didymus as potential harmful algal blooms in tourism and aquaculture sites at Teluk Pandan Bay, Lampung, Indonesia

et al. 2022

View full text Add to dashboard Cite

Abstract. Hasani Q, Yusup MW, Caesario R, Julian D, Muhtadi A. 2022. Autoecology of Ceratium furca and Chaetoceros didymus as potential harmful algal blooms in tourism and aquaculture sites at Teluk Pandan Bay, Lampung, Indonesia. Biodiversitas 23: 5670-5680. Harmful algal blooms (HABs) phenomenon has been observed around tourism and aquaculture sites in Teluk Pandan Waters, Lampung Bay. The dominant potential HABs found in Teluk Pandan waters were Ceratium furca and Chaetoceros didymus. This study aimed to analyze the relationship between the environmental physicochemical factors and the abundance of C. furca and C. didymus as potential HABs. Phytoplankton samples were collected from four stations (Hurun Bay, Sidodadi Coastal Waters, Sari Ringgung Beach and Cikunyinyi Bay) during May-August 2022. Physical parameters (temperature, depth, brightness, current velocity and salinity), as well as chemical parameters (dissolved oxygen, pH, phosphate, nitrite, nitrate and ammonia) were all measured in conjunction with phytoplankton sampling. Canonical correlation analysis and multiple regression were used to predict the effect of environmental parameters on phytoplankton density. Blooms of C. furca were found with the highest density at 5.417×106 cells/L in Cikunyiyi Bay, while C. didymus predominated in Hurun Bay (2.890×104 cells/L), Sidodadi Coastal Waters (3.923×104 cells/L) and Sari Ringgung Beach (3.531×104 cells/L). The main factors influencing the increase in C. furca population at Cikunyinyi Bay were pH, phosphate and nitrate. The increase in C. didymus population at Sidodadi Coastal Waters was affected by phosphate, nitrate and nitrite, while phosphate and nitrate influenced the increase in C. didymus population at Sari Ringgung Beach. Potentially HABs density was found to be higher near intensive shrimp farming sites. The use of fertilizer and artificial feed in high quantities is thought to be responsible for increased water eutrophication. Periodic monitoring and consistent determination of environmental carrying capacity for intensive shrimp farming activities are required to control HABs and ensure the sustainability of aquaculture and tourism activities in Teluk Pandan Waters.

show abstract

Studi Perbandingan Kandungan Phospat Dan N-Nitrogen (Amoniak, Nitrat Dan Nitrit) Pada Tambak Di Wilayah Pesisir Yang Tercemar Dan Tidak Tercemar

Cited by 3 publications

References 0 publications

Kandungan Nutrien Pada Air Baku, Bozem, Kolam Peminihan Dan Meja Kristalisasi Di Tambak Garam

Kandungan Nutrien Pada Air Baku, Bozem, Kolam Peminihan Dan Meja Kristalisasi Di Tambak Garam

Peningkatan Produksi Udang Dan Potensi Pencemaran Perairan Laut Di Kabupaten Sumbawa

Autoecology of Ceratium furca and Chaetoceros didymus as potential harmful algal blooms in tourism and aquaculture sites at Teluk Pandan Bay, Lampung, Indonesia

Contact Info

Product

Resources

About