Studi Penentuan Lokasi Untuk Pengembangan Budidaya Rumput Laut  Di Wilayah Perairan Teluk Saleh, Sumbawa, NTB

Suniada, Komang Iwan

doi:10.15578/jkn.v9i2.6205

Cited by 11 publications

(12 citation statements)

References 5 publications

(6 reference statements)

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Potensi budidaya rumput laut di provinsi NTB sangat potensial terutama di daerah Sumbawa Teluk Saleh (Suniada, 2014). Produksi budidaya bandeng tidak ada beda nyata produksi budidaya bandeng di provinsi NTB dan NTT sehingga kedua provinsi memiliki daya produksi yang sama.…”

Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified

Analysis of Different Volume of Production of Shrimps, Milk Fishes and Seaweeds in The Province of West NusaTenggara And East Nusa Tenggara

Muahiddah

Hidayanti

2022

JBT

View full text Add to dashboard Cite

The production of shrimp, milkfish and seaweed farming is able to contribute to food sources in Indonesia, especially in the province West Nusa Tenggara (NTB) and East Nusa Tenggara (NTT) areas. This study aims to determine the differences in the volume of production of shrimp, milkfish and seaweed in NTB and NTT in the last decade.This study use t test. The results of this study were accepts H1 that is there is a significant difference between the volume of shrimp production in NTB and NTT, for the results of the test the different volumes of seaweed production The result obtained is a significance value of 0.004 which is smaller so that it accepts H1 i.e. there is a significant difference between the production volume in the provinces of NTB and NTT, and the last one for the results of the different test results in the volume of milkfish production, the significance value of 0.06 is greater than 0.05, which means that it accepts Ho, there is no significant difference between the volume of milkfish production in the provinces of NTB and NTT. In this study, there was a significant difference in the volume of production of shrimp and seaweed between the provinces of NTB and NTT, so that areas with lower provincial average volumes were able to participate in the management of shrimp and seaweed cultivation in the aquaculture development process from the perspective of natural resources and human resources.

show abstract

Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified

Analysis of Different Volume of Production of Shrimps, Milk Fishes and Seaweeds in The Province of West NusaTenggara And East Nusa Tenggara

Muahiddah

Hidayanti

2022

JBT

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Reclamation has the potential to increase the level of turbidity in the waters that will spread beyond the bay. This has the potential to damage the ecosystem outside Teluk Benoa which is considered to be able to recover after previous activities, so that development must be carried out in a sustainable and ecosystem-based manner (Handadari et al, 2018). Teluk Benoa reclamation causes changes in sea water currents around Teluk Benoa waters.…”

Section: Negative Impact Of Teluk Benoa Reclamationmentioning

confidence: 99%

Teluk Benoa Reclamation and its Impacts

Kartika¹

2021

injogt

View full text Add to dashboard Cite

Purpose: This article aims to analyze the impacts and community reactions to Teluk Benoa (Benoa Bay) reclamation. Research methods: This research is a descriptive analysis. The data collection method used is a literature study with a statutory regulation approach and case studies. Findings: There are positive and negative impacts that will be received by the community if Teluk Benoa reclamation is continued and the actions taken by the community to reject the plan. Implication: The impacts might be received by the community if Teluk Benoa reclamation continues, especially those on the sustainability of the surrounding environment.

show abstract

“…Perairan Kabupaten Dompu merupakan kawasan yang memiliki SDHPL yang beraneka ragam, salah satunya adalah rumput laut jenis Euchema cottonii dan Kappaphycus alvarezii. Rumput laut ini memiliki kandungan karaginan kappa yang tinggi, berwarna hijau kekuningan, thallusnya berbentuk silinder dan bercabang dengan permukaan licin dan kenyal (Suniada & Indriyawan, 2014). Patterson-Edward & Bhatt (2012) menyebutkan bahwa Eucheuma Cottonii merupakan salah satu makro alga dengan kelimpahan terbesar di wilayah tropis dan memiliki tingkat pertumbuhan yang relatif tinggi dibandingkan jenis lainnya.…”

Section: Jurnal Segaraunclassified

“…Rumput laut jenis Kappaphycus alvarezii mampu tumbuh optimum pada kisaran salinitas 29-34 ppt (Doty, 1987), sedangkan menurut Panrenrengi et al, (2011), pertumbuhan optimalnya cenderung mendekati nilai salinitas laut 32-35 ppt. Oleh karena itu, dalam penentuan lokasi budi daya seharusnya menghindari lokasi yang dekat dengan muara sungai atau sumber air tawar lainya (Suniada & Indriyawan, 2014).…”

Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified

Pengelolaan Budidaya Rumput Laut Berbasis Daya Dukung Lingkungan Perairan Di Pesisir Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat

Yulius¹,

Ramdhan²,

Prihantono³

et al. 2019

segara

View full text Add to dashboard Cite

Rumput laut adalah alga makroskopik yang hidup di perairan, dan merupakan salah satu komoditas sumber daya pesisir dan laut cukup potensial karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi, mudah dibudidayakan dan biaya produksi yang rendah. Perairan Kabupaten Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan kawasan yang memiliki sumberdaya alam pesisir dan laut yang beraneka ragam, salah satunya dijadikan sebagai pengembangan budidaya rumput laut dengan jenis Eucheuma cottoni yang merupakan salah satu dari 5 jenis rumput laut yang dimanfaatkan di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui wilayah kesesuaian perairan budidaya rumput laut di Kabupaten Dompu serta mengestimasi daya dukung lingkungan perairannya. Penelitian ini menggunakan metode spasial dan nilai daya dukung lingkungan perairan berdasarkan unsur nutrien N dan P karena kedua unsur tersebut memiliki pengaruh terhadap kelangsungan budidaya rumput laut. Hasil penelitian kesesuaian perairan budidaya rumput laut diperoleh luasan sesuai sekitar 72.515 Ha atau 99,49 % dari luas total wilayah kawasan pengembangan. Hasil pendugaan daya dukung budidaya rumput laut long line untuk nilai produksi pada unsur N relative tinggi 0.7 ton/th, dengan masa panen selama 3-4 kali, dengan luas ruang perairan sebesar 15.219 Ha. Budidaya rumput laut yang telah dimanfaatkan saat ini seluas 500 Ha atau 3,3 % dari total luasan daya dukung, sehingga luasan yang belum termanfaatkan seluas 14.719 Ha atau 66,7 % dari total luasan daya dukung.

show abstract

Studi Penentuan Lokasi Untuk Pengembangan Budidaya Rumput Laut Di Wilayah Perairan Teluk Saleh, Sumbawa, NTB

Cited by 11 publications

References 5 publications

Analysis of Different Volume of Production of Shrimps, Milk Fishes and Seaweeds in The Province of West NusaTenggara And East Nusa Tenggara

Analysis of Different Volume of Production of Shrimps, Milk Fishes and Seaweeds in The Province of West NusaTenggara And East Nusa Tenggara

Teluk Benoa Reclamation and its Impacts

Pengelolaan Budidaya Rumput Laut Berbasis Daya Dukung Lingkungan Perairan Di Pesisir Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat

Contact Info

Product

Resources

About