2020
DOI: 10.37396/jsc.v3i2.69
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Studi Komparasi Algoritma Klasifikasi Mental Workload Berdasarkan Sinyal EEG

Abstract: Kondisi psikologis dan fisik manusia dapat memengaruhi proses berpikir. Apabila kondisi individu mengalami kelelahan, maka dapat memengaruhi penurunan tingkat produktivitas maupun penurunan proses berpikir yang menyebabkan timbulnya mental workload. Workload yang dimiliki harus seimbang terhadap kemampuan dan keterbatasan yang dimiliki. Mental workload yang berlebih berdampak buruk bagi individu karena menimbulkan penurunan produktivitas kerja. Perangkat khusus yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat men… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(3 citation statements)
references
References 23 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa tahapan CRISP-DM proses [8], [9]. Tahapan awal yaitu Business Understanding.…”
Section: Metodologiunclassified
“…Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa tahapan CRISP-DM proses [8], [9]. Tahapan awal yaitu Business Understanding.…”
Section: Metodologiunclassified
“…Algoritma Multilayer Perceptron dipilih dalam penelitian ini karena algoritma ini sangat banyak digunakan pada penelitian-penelitian di bidang kesehatan [17] dan sering menunjukkan performa terbaik dalam memecahkan kasus klasifikasi [18]. Sedangkan, algoritma K-Nearest Neighbor pada beberapa penelitian yang lain menunjukkan algoritma tersebut dapat mengklasifikasi dengan baik dan dapat mempelajari tugas-tugas kompleks menggunakan prosedur sederhana [18].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Algoritma Multilayer Perceptron dipilih dalam penelitian ini karena algoritma ini sangat banyak digunakan pada penelitian-penelitian di bidang kesehatan [17] dan sering menunjukkan performa terbaik dalam memecahkan kasus klasifikasi [18]. Sedangkan, algoritma K-Nearest Neighbor pada beberapa penelitian yang lain menunjukkan algoritma tersebut dapat mengklasifikasi dengan baik dan dapat mempelajari tugas-tugas kompleks menggunakan prosedur sederhana [18]. Selain itu, penulis belum menemukan penelitian yang menggunakan dataset migrain ini yang terpublikasi secara resmi di jurnal penelitian tertentu, terutama untuk penelitian berkaitan dengan analisis komparatif algoritma MLP dan KNN dengan dataset migrain.…”
Section: Pendahuluanunclassified