2020
DOI: 10.24014/marwah.v18i2.7728
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Studi Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan Yang Di Tangani Rifka Annisa Woman Crisis Center Yogyakarta

Abstract: Kekerasan dan pelecehan seksual terhadap perempuan di Indonesia adalah momok yang mengerikan karena terkait dengan eksistensi dan hak asasi manusia. Tindakan ini dapat dilakukan oleh siapa saja dan di mana saja yang digunakan sebagai cara untuk mempertahankan dan memaksakan subordinasi perempuan terhadap laki-laki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab kekerasan terhadap perempuan paada kasus-kasus yang ditangani Rifka Anisa Woman Crisis Center (RAWCC) Yogyakarta. Penelitian ini merupakan p… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
0
0

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(8 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
Order By: Relevance
“…Kurangnya informasi dan pengetahuan mengenai marital rape membuat korban tidak menyadari adanya bentuk pemerkosaan dalam perkawinan. Korban kekerasan seksual pernikahan ini masih terbilang awam, masih banyak masyarakat yang kurang mengenal istilah marital rape (Farid, 2019). Oleh karena itu diantara mereka yang mengalami hal ini memilih untuk bungkam.…”
Section: Pengantarunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Kurangnya informasi dan pengetahuan mengenai marital rape membuat korban tidak menyadari adanya bentuk pemerkosaan dalam perkawinan. Korban kekerasan seksual pernikahan ini masih terbilang awam, masih banyak masyarakat yang kurang mengenal istilah marital rape (Farid, 2019). Oleh karena itu diantara mereka yang mengalami hal ini memilih untuk bungkam.…”
Section: Pengantarunclassified
“…Dalam budaya patriarki, perempuan dianggap lemah (inverior) sedangkan laki-laki berkedudukan sebagai penguasa (superior) yang akhirnya menimbulkan relasi kuasa yang dilakukan oleh laki-laki terhadap perempuan (Farid, 2019). Selain itu relasi kuasa yang dimiliki kaum laki-laki membuat kaum perempuan menjadi tidak berdaya.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Violence can cause physical, mental, and sexual suffering [2] According to Pasalbessy, violence is a manifestation of human emotive behavior rather than rational behavior [3]. Frequently, acts of violence are perpetrated due to gender inequality and abusive power dynamics [4]. Consequently, approximately 89% of victims of acts of violence are female, accounting for approximately 8,327 cases of violence [4,5].…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…Frequently, acts of violence are perpetrated due to gender inequality and abusive power dynamics [4]. Consequently, approximately 89% of victims of acts of violence are female, accounting for approximately 8,327 cases of violence [4,5]. In Beijing's World Conference report, violence against women was defined as any gender-based action that causes physical, sexual, or psychological harm to women [3].…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…Dalam konteks gender, perempuan sering menjadi pihak yang dipersalahkan dan dianggap lemah. Sehingga dalam posisi demikian perempuan sering tidak mempunyai ruang yang luas seperti laki laki dalam melakukan pembelaan Farid, M. R. A. A.…”
unclassified